HOLOPIS.COM, PAPUA – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan berdalih bahwa TNI melakukan pembiaran dan tidak berusaha membebaskan pilot Susi Air selama satu tahun terakhir.

Izak menvungkapkan, TNI sebenarnya sangat mampu untuk membebaskan Philips Mark dengan dukungan pasukan dan peralatan penunjang yang dimiliki.

“Namun, hal itu tidak dilakukan karena pembebasan sandera lebih mengutamakan negosiasi guna menghindari jatuhnya korban, baik di kalangan masyarakat maupun sandera itu sendiri,” kata Izak dalam keterangannya pada Selasa (5/3) seperti dikutip Holopis.com.

Oleh karena itu, Izak sangat berharap Pj Bupati Nduga bisa bisa terus mendekati KKB demi membantu proses pembebasan yang masih sangat alot.

Izak kemudian sebatas meminta kesabaran dari semua pihak selama upaya pembebasan yang masih berproses sampai dengan saat ini.

“Saya minta kita semua bersabar karena negosiasi sedang berlangsung. Kami tidak ingin ada korban-korban lagi,” pintanya.

Ditambahkan oleh Izak, dari informasi yang didapatkan, Philips diyakini masih berada di sekitar Kabupaten Nduga dalam keadaan sehat.

“Dari laporan yang diterima, kondisi sandera hingga kini baik-baik saja,” tutupnya.

Pilot Philip Mark Mehrtens disandera KKB sejak tanggal 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.