HOLOPIS.COM, JAKARTA – Memelihara alat vital atau penis merupakan hal yang wajib diperhatikan oleh para pria. Mengingat, penis yang sehat bisa menambah keharmonisan hubungan rumah tangga.
Umumnya, pria sejatinya bisa mengalami ereksi selama tiga sampai lima jam. Ereksi tak hanya membuat pasangan tetap lengket, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri di hadapan pasangan.
“Secara teoritis, semakin malam ereksi terjadi, semakin fleksibel jaringan. Dan ini bisa membantu menjaga ereksi tetap kuat setelah bertahun-tahun digunakan,” ujar Managing Direktor San Diego Sexual Medicine Center at Alvarado Hospital, California, Dr Irwin Goldstein.
Berikut ini tips membuat penis keras dan tahan lama :
1. Turunkan Gula Darah
Membiarkan kadar gula tinggi tak membuat Anda sehat karena bisa terkena diabetes. Lebih dari 50 persen pria yang diabetes impoten.
2. Stop Merokok
Cara pertama adalah dengan berhenti merokok. Sebab, merokok dapat mempengaruhi ukuran ereksi seorang pria, bahkan menyebabkan impotensi.
Dalam sebuah penelitian yang dipaparkan oleh Goldstein, disebutkan bahwa penis perokok cenderung lebih kecil bika dibanding dengan penis pria yang tidak merokok.
“Selain merusak pembuluh darah, merokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan penis itu sendiri, sehingga kurang elastis dan mencegah dari peregangan,” kata Goldstein.
3. Banyak Menguap
Menguap dan ereksi merupakan hal yang sama. Ketika pria menguap mungkin ia nyaris mengalami ereksi.
Keduanya dikendalikan oleh bahan kimia yang disebut nitric oxide yang dilepaskan otak dan berjalan ke neuron yang mengendalikan pembukaan mulut dan pernapasan, atau pergi ke spinal cord ke pembuluh darah yang memberi asupan ke penis.
Namun, menguap kadang-kadang tidak baik karena menguap yang lebar bisa menyebabkan getaran di bawah.
4. Berhenti Menekan Penis ke Benda Keras
Termasuk tulang panggul. Dorongan yang penuh semangat ke benda yang keras bisa memecahkan corposa cavernosa, yang memanjangkan penis pria.
Jika pecah harus dioperasi dalam 24 jam untuk menyumbat pendarahan internal dan mengurangi risiko kerusakan permanen. Luka tersebut mungkin tak serius tapi bisa menimbulkan masalah kemudian.
“Jika sembuh, bisa kehilangan elastisitasnya dan menyebabkan lengkung, nyeri dan akhirnya impotensi,” kata Goldstein.
Hal ini biasa terjadi saat berhubungan intim dengan posisi wanita berada di atas, seperti women on top. Untuk itu, perlu berhati-hati ketika sedang berhubungan seksual dengan gaya tersebut.