HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing yang hengkang dari pasar keuangan domestik selama sepekan terakhir di Bulan Februari 2024 mencapai Rp2 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 26 – 29 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2 triliun,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam rilis resminya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/3).
Erwin menjelaskan, transaksi yang terjadi pada pekan tersebut terdiri dari jual neto sebesar Rp0,82 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan jual neto Rp2,64 triliun di pasar saham.
Sementara itu, Warga Negara Asing (WNA) juga tercatat melakukan transaksi beli neto sebesar Rp1,46 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Secara kumulatif, tercatat adanya transaksi nonresiden jual neto Rp4,93 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp20,02 triliun di pasar saham sejak awal tahun hingga 29 Februari 2024. BI juga mencatat adanya beli neto sebesar Rp25,51 di pasar SRBI.
Lebih lanjut, premi credit default swap atau CDS Indonesia 5 tahun per 29 Februari 2024 tercatat sebesar 69,15 bps. Angka itu tercatat mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode 23 Februari 2024 yang sebesar 65,92 bps.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat naik ke 6,59 persen pada Kamis (29/2) sore. Namun harus turun ke 6,58 persen pada Jumat (1/3) pagi.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah per Jumat (1/3) pada level (bid) Rp15.712. Padahal pada hari sebelumnya sempat ditutup di level (bid) Rp15.710.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Erwin.