HOLOPIS.COM, JAKARTA – Amerika Serikat mendesak Israel untuk mengizinkan masyarakat Palestina yang beragama Islam agar bisa salat di masjil Al-Aqsa selama berlangsungnya bulan suci Ramadan. Desakan itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller.

“Sehubungan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount bagi jamaah yang beribadah secara damai selama Ramadan sesuai dengan praktik di masa lalu,” kata Matthew, dikutip Holopis.com, Kamis (29/2).

Dijelaskan pula oleh Matthew sebagai wakil dari Amerika Serikat, bahwa keputusan ini bukan sekedar tentang melakukan apa yang benar, namun ini adalah pentingnya mempraktikkan kebebasan beragama.

“Bukan cuma sekedar hal benar yang harus dilakukan, dan bukan tentang memberikan orang kebebasan beragama yang memang mereka pantas dapatkan, tetapi juga terkait dengan pentingnya keamanan untuk Israel, lanjut Matthew.

AS mengatakan ini mereka lakukan agar Israel tidak semakin dihujat dan meningkatkan ketegangan secara meluas.

Israel pun sudah membahas bagaimana mereka akan mengizinkan masyarakat Islam agar beribadah sesuai hak mereka di bulan suci Ramadan. Bulan Suci Ramadan di daerah tersebut akan diselenggarakan antara tanggal 10 atau 11 Maret sesuai dengan hilal nantinya.

Bulan Ramadan akhirnya akan tiba di tanah Palestina setelah menjadi sasaran serangan Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu. Tak mau tinggal dia, Hamas dikabarkan akan melakukan gerakan massal di Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadan nanti.