HOLOPIS.COM, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) menuding bahwa, Korea Utara (Korut) telah memasok sebanyak 6.700 unit kontainer yang berisi jutaan amunisi ke Rusia, yang bertujuan untuk memerangi Ukraina.

Disebutkan bahwa pasokan amunisi tersebut sudah terjadi sejak tahun lalu, dan dilakukan untuk menandakan bahwa kedua negara melakukan transfer senjata.

Menurut Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Shin Won Sik, pasokan amunisi itu kemungkinan besar terdiri dari sebanyak 3 juta peluru artileri berukuran 152 mm, atau sebanyak 500 ribu butir peluru berukuran 122 mm.

“Ini mungkin campuran dari keduanya, dan anda bisa mengatakan bahwa setidaknya beberapa juta peluru telah dikirimkan,” ungkap Shin Won Sik, seperti dikutip Holopis.com dari Yonhap News Agency.

Sekadar diketahui, bahwa sebelumnya muncul laporan, ada ratusan pabrik amunisi di Korut yang sampai saat ini masih beroperasi, namun hanya beroperasi sebesar 30 persen.

Meski begitu, Shin menganggap bahwa produksi amunisi hingga saat ini masih berjalan dengan lancar.

Sebelumnya juga AS sepakat dengan Korsel perihal ini, namun telah dibantah oleh Korut hingga Rusia itu sendiri.

AS melalui Departemen Luar Negerinya menuduh bahwa Korut telah mengirimkan 10 ribu kontainer serupa ke Rusia sejak tahun lalu.

Kendati demikian, Shin tidak menjelaskan lebih lanjut darimana ia mendapatkan sumber berita tersebut. Tetapi disebutkan bahwa pasokan itu sama saja dengan transfer teknologi untuk Rusia maupun sebaliknya.

“Tidak jelas berapa banyak yang akan diberikan Rusia, namun semakin Rusia bergantung pada peluru artileri Korea Utara, semakin besar tingkat transfer teknologi Rusia,” ujarnya dalam keterangan terpisah.

Sebagai informasi tambahan, konflik antara Rusia dengan Ukraina tersebut sejatinya sampai saat ini masih terjadi, meski intensitasnya tidak sepanas tahun-tahun sebelumnya.