HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini baik TNI maupun Polri diminta untuk mampu melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat).
“TNI Polri juga harus mampu melakukan deteksi dini, mengambil langkah antisipasi, memperkuat profesionalisme dan pelayanan terhadap masyarakat,” kata Presiden Jokowi dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) TNI Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada hari Rabu (28/2) seperti dikutip Holopis.com.
Sebab, Presiden ingin kedua institusi negara tersebut bisa semakin kompak dan meningkatkan sinergitasnya demi menjaga NKRI.
“Memperkuat nilai-nilai TNI prima, Polri yang presisi serta kemanunggalan dengan rakyat,” imbuhnya.
Bagi Presiden Jokowi, sinergitas TNI Polri adalah sesuatu yang harus diwujudkan, tidak hanya di jajaran elite saja, akan tetapi di semua jajaran lapisan hingga ke paling bawah.
“Sinergi TNI dan Polri sangat mutlak diperlukan, sinergi horizontal antar kesatuan, sinergi vertikal dari atas sampai bawah,” tuturnya.
Ia ingin agar semua bisa bekerja sama tanpa memandang kasta apa pun. Jangan sampai hanya karena persoalan ego sektoral, kedua institusi tersebut terjadi berselisihan dan gesekan yang tidak perlu.
“Hilangkan yang namanya ego sektoral, hilangkan sekat dan pandangan-pandangan sempit, semuanya harus untuk bangsa dan negara,” sambungnya.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga menekankan bahwa sinergitas antara TNI dan Polri penting karena sebagai bagian dari wujud upaya suksesi negara dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“TNI Polri harus menjadi bagian penting untuk menyongsong Indonesia emas 2045, karena kita berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari middle income trap dan momentumnya adalah 15 tahun ke depan, saat kita menikmati yang namanya bonus demografi,” terang Jokowi.
Peluang besar untuk menuju Indonesia maju ini memang bukan perkara muda, banyak sekali tantangan yang patut dihadapi. Namun bagi Presiden, yang paling penting adalah bagaimana kesiapan seluruh stakeholders untuk mencapai Indonesia Emas tersebut.
“Ada peluang tapi juga tantangannya tidak kecil, sehingga semua kebijakan-kebijakan harus hati-hati, pembangunan harus dilakukan berkelanjutan, harus dijalankan secara konsisten, ini yang penting dan harus dikawal dengan detail dan teliti,” pungkasnya.
FIBA merilis bahwa Indonesia masuk dalam daftar 4 besar negara di dunia yang masyarakatnya gandrung…
Pebalap senior Fitra Eri memberikan contoh yang baik bagi para orang tua. Pasalnya, ia tetap…
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menegaskan bahwa meskipun kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengalami kenaikan menjadi…
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tentang penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar…
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…
Jerman saat ini tengah menghadapi serangan terorisme menuju Hari Raya Natal. Seorang pria Saudi bernama…