HOLOPIS.COM, JAKARTA – Layanan streaming Netflix saat ini memiliki tontonan utama yang terus mereka iklankan di kalangan remaja dan orang dewasa. Serial internasional tebraru mereka saat ini adalah Avatar: The Last Airbender, serial live action yang diangkat dari animasi populer Nickelodeon dengan judul yang sama.

Animasi yang ditayangkan Nickelodeon dari tahun 2005 hingga 2008 tersebut adalah salah satu serial animasi dari Amerika Serikat terpopuler di seluruh dunia.

Di Indonesia, serial ini sudah berulang kali ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Wajar saja, Netflix memilih Avatar sebagai proyek live action terbesar mereka selanjutnya.

Namun setelah tayang pada 22 Februari lalu, apakah serial ini akan sesuai dengan ekspektasi, khususnya kepada para milenial yang dulu merupakan penggemar terbesar versi animasinya?

Alur Cerita

Berdasarkan alur ceritanya, memang tak bisa dipungkiri versi live action biasanya sedikit berbeda dari versi animasi originalnya. Hal itu karena versi live action biasanya hanya menayangkan episode yang lebih sedikit dibandingkan animasi.

Namun tak bisa dipungkiri Netflix melakukan kesalahan dengan memotong beberapa adegan yang seharusnya sangat penting dari animasi.

 

Pangeran Zuko dan Paman Iroh
Pangeran Zuko dan Paman Iroh di serial Avatar The Last Airbender. [Foto: Ist]

Beberapa adegan itu akhirnya menghilangkan perasaan magis dari menonton Avatar The Last Airbender. Serial ini terkesan tidak memanfaatkan momen-momen penting dalam 8 episode, sehingga alur ceritanya terasa hanya dipotong dengan asal.

Tetapi, alur cerita Pangeran Zuko dan Paman Iroh bisa dibilang yang menjadi juaranya dalam season ini.

Pemilihan Karakter dan Visual Effects

Jika dilihat kasat mata, harus diakui Avatar The Last Airbender cukup berhasil dalam memilih para karakternya. Aang (Gordon Cormier), Katara (Kiawentiio), Sokka (Ian Ousley), Pangeran Zuko (Dallas Liu), Paman Iroh (Paul Sun-Hyung) terlihat persis seperti dari animasi. Namun, kemampuan akting terlihat hanya dimiliki beberapa aktor saja.

Aktor-aktor muda di serial ini sayangnya masih harus mempertajam kemampuan akting mereka agar penonton bisa lebih berempati dengan perkembangan karakter-karakter yang mereka perankan.

Avatar The Last Airbender
Serial Avatar The Last Airbender. [Foto: Netflix]

Namun, visual effects dari serial ini memang tidak perlu diragukan lagu. Meskipun tidak sempurna, beberapa adegan aksi, terutama penampilan dari pengendali api mampu memanjakan mata para pencinta adegan laga.

Secara keseluruhan, Holopis.com memberikan serial ini nilai 6/10. Semoga di season berikutnya, Netflix menerima kritikan dari para penggemar dan bisa menyajikan season 2 yang lebih memuaskan.