NewsEkobizTekan Harga Beras Tinggi, Satgas Pangan Polresta Banyuwangi Segera "Siram" Pasar

Tekan Harga Beras Tinggi, Satgas Pangan Polresta Banyuwangi Segera “Siram” Pasar

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan bahwa pihaknya bersama Satgas Pangan Polresta Banyuwangi telah melakukan pengawasan pada aktivitas penyaluran dan distribusi beras di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.

“Karena kemarin hujan ada beberapa tempat yang banjir, sehingga penyaluran beras agak terhambat,” ujar Kombes Pol Nanang, Jumat (23/2).

Kombes Pol Nanang juga menegaskan bahwa Satgas Pangan Polresta Banyuwangi bakal segera mempercepat distribusi beras ini langsung ke masyarakat dan pasar dalam rangka memberikan intervensi karena lonjakan harga beras di pasaran.

Sebagaimana yang sudah diinstruksikan Kasatgas Pangan Polri bahwa memerintahkan kepada jajaran Dirreskrimsus di Polda untuk melakukan penindakan tegas terhadap segala bentuk penyimpangan dalam pendistribusian beras.

“Jadi Polresta Banyuwangi turut melakukan pengawasan terhadap distribusi beras yang saat ini juga dilakukan masif oleh pemerintah daerah,” terang Kombes Nanang.

Ia juga menegaskan bahwa Polresta Banyuwangi juga turut memonitor komoditi pangan lainnya yang berpotensi mengalami peningkatan harga akibat efek ikutan dari harga beras yang saat ini memang tinggi.

“Dari hasil pantauan kami, kebutuhan beras di Banyuwangi aman. Ada 8.500 ribu ton beras di Bulog Banyuwangi dimana sebagian menjadi simpanan cadangan pangan Banyuwangi,” tuturnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panik atau resah hingga memicu panic buying hingga menimbun beras.

“Ini juga kami awasi dan monitor, jika ada yang melanggar tentu akan kami tindak. Harap tenang, kecukupan beras Banyuwangi aman, semoga harganya segera stabil karena ini terjadi secara Nasional,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah mengatakan, memang terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Adanya operasi pasar ini kata Sugirah, adalah untuk menekan harga dengan memenuhi kebutuhan warga harga beras yang jauh lebih murah.

“Operasi pasar ini kita gelar serentak dan bergiliran di 25 kecamatan. Pemkab dan Bulog menyisir berbagai tempat di Banyuwangi untuk diadakan pasar murah,” ujar Sugirah.

Menurutnya, kenaikan harga beras hampir menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Disebabkan dampak El Nino yang berpengaruh terhadap musim panen petani.

Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun mengatakan, dalam operasi pasar ini, setiap warga hanya dibatasi dua karung beras masing-masing seberat 5 kilogram.

Tujuannya agar semua warga kebagian dan mengantisipasi tidak diperjual belikan kembali.

“Ini salah satu gerakan nyata bahwa kita hadir di masyarakat memastikan bahwa beras betul-betul sampai kepada masyarakat,” pungkas Wabub Sugirah.

Sebelumnya, dari data Bapanas, Kamis (22/2) pukul 10.58 WIB rata-rata harga beras kualitas premium terpantau naik 0,74% menjadi Rp16.330 per kilogram. Adapun, harga beras kualitas medium hari ini naik tipis 0,92% menjadi Rp14.270 per kilogram.

Ruang Mula

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Luhut Pastikan Sepeda Motor Tak Kena Pembatasan BBM Pertalite

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pengguna motor masih bisa membeli Pertalite setelah pembatasan pembelian BBM subsidi resmi berlaku.

Akhir Pekan, Harga Bahan Pangan Ramai-ramai Naik

Sejumlah harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional terpantau menunjukkan adanya kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 7 September 2024.

Transaksi Bursa Karbon per Agustus 2024 Capai Rp 37,05 Miliar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru mengenai bursa karbon, sejak resmi diluncurkan pada 26 September 2023 lalu.

Cadangan Devisa Indonesia Pecahkan Rekor Tertinggi

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2024 meningkat menjadi USD 150,2 miliar, dari yang sebelumnya per Juli 2024 sebesar USD 145,4 miliar.