HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa penerapan standar emisi bahan bakar Euro 4 dan Euro 5 dapat menekan subsidi energi di kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 50 triliun.
“Saya dapat info ini lagi kalau dihitung lagi ya, itu akan mengurangi subsidi kita mungkin bisa sampai Rp 20- 50 triliun lagi,” kata Luhut dalam sebuah tayangan video yang diunggah di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Rabu (21/2) yang dikutip Holopis.com.
Luhut menjelaskan, bahan bakar dengan standar Euro 4 dan Euro 5 ini mempunyai kandungan sulfur yang rendah. Dengan itu dapat dikatakan, bahwa bahan bakar tersebut terbilang ramah lingkungan.
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini tengah mendorong realisasi dari penerapan standar emisi tersebut guna mengurangi polusi udara, khususnya di Jakarta. Pasalnya, kendaraan diketahui menjadi penyumbang polusi terbesar.
“Bagaimana kita lari kepada bahan bakar ini pada Euro 4 dan Euro 5 itu sekarang. Kenapa? Itu sulfurnya supaya rendah. Nah itu sekarang sudah dikerjakan Pertamina dengan tim saya,” jelasnya.
Sebagai informasi saja Sobat Holopis, Indonesia merupakan salah satu negara yang lambat dalam penerapan standar Euro 4 dibandingkan negara-negara tetangga lainnya, seperti Tahiland, Filipina dan Singapura.
Adapun Indonesia sendiri telah merencanakan penerapan standar emisi Euro 4 pada 2018 lalu. Namun realisasinya molor karena adanya sejumlah kendala, salah satunya pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2021 lalu.