HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masyarakat Indonesia saat ini sedang dihebohkan dengan kasus perundungan yang terjadi di salah satu sekolah mewah di Serpong, Tangerang Selatan.
Nama presenter Vincent Rompies pun ikut terseret. Pasalnya, putra Vincent yang bernama Farrel Legolas Rompies diduga terlibat dalam kasus perundungan di sekolahnya, Binus International School Serpong.
Kasus perundungan adalah isu yang sudah sering terjadi dan seolah susah untuk diberantas, khususnya di ruang lingkup yang seharusnya menjadi tempat generasi muda menimba ilmu.
Nah, berikut ini adalah beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab kasus perundungan sering terjadi di sekolah ;
1. Kurangnya Pemahaman tentang Dampaknya
Banyak siswa yang mungkin tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif dari perilaku bully, baik bagi korbannya maupun bagi lingkungan sekolah secara keseluruhan. Kekurangan pemahaman ini dapat memicu terjadinya tindakan bullying atau perundungan.
2. Kurangnya Pengawasan dan Tindakan dari Pihak Sekolah
Kadang-kadang, sekolah juga tidak cukup aktif dalam memantau dan menangani kasus bully dengan tegas. Ini bisa karena ketidaktahuan, kurangnya sumber daya, atau bahkan sikap acuh dari pihak sekolah terhadap masalah tersebut.
3. Faktor Lingkungan dan Kelompok Sebaya
Lingkungan di sekitar siswa, termasuk kelompok sebaya, dapat memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi perilaku. Jika budaya sekolah atau kelompok teman sebaya menerima perilaku bully, maka hal itu dapat menjadi norma yang diterima.
4. Kurangnya Kesadaran Emosional dan Empati
Beberapa siswa mungkin belum belajar secara memadai tentang empati dan pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat. Kurangnya kesadaran emosional dan sosial dapat memungkinkan perilaku bully untuk bertahan.
5. Tingginya Tekanan dan Persaingan
Di beberapa sekolah, tekanan untuk berhasil dan mencapai standar tertentu dapat menciptakan lingkungan yang kompetitif dan beracun. Ini dapat mendorong perilaku bully sebagai bentuk dominasi atau penyalahgunaan kekuasaan.