HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) kembali menjelaskan perihal rencananya untuk bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik usai pencoblosan Pilpres di Rabu (14/2) lalu.
Hal itu pertama kali terealisasi saat Presiden Jokowi kemudian memanggil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana pada beberapa waktu lalu. Mantan Wali Kota Solo itu pun menegaskan, pertemuan dengan para pimpinan partai politik itu memang perlu dilakukan.
“Ya semua yang kira-kira memang harus ketemu, ya bisa saja ketemu,” kata Jokowi dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (21/2).
Namun, Jokowi kemudian menyinggung bisa saja pertemuan tersebut tidak dilakukan dengan semua pimpinan parpol jika memang tidak diperlukan. Hanya saja, orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut enggak mengungkapkan partai mana yang memang tidak bakal diajaknya untuk bertemu.
“Kalau memang nggak perlu ketemu kenapa harus ketemu,” imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan kembali, dirinya tengah berusaha untuk mengatur pertemuan tersebut demi melaksanakan misinya menyatukan semua pihak alias rekonsiliasi.
“Saya kira ini dalam proses diatur semuanya. Karena saya memang ingin menjadi jembatan semuanya,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui bahwa dirinya memang mempunyai niat tersendiri saat menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Jokowi dalam penjelasan awalnya usai meresmikan rumah sakit di Jakarta mengatakan, pertemuan dengan Surya Paloh hanya awal dari usahanya untuk menjaring komunikasi dengan sejumlah petinggi partai politik lainnya.
“Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final, nanti kami sampaikan,” kata Jokowi dalam pernyataannya, Senin (19/2).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian bahkan mengungkapkan, dirinya sebenarnya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak usai Pemilu 2024.
“Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan nanti partai-partai lah, partai-partai,” ungkapnya.