HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan penyebab kenaikan harga beras di pasar, baik tradisional maupun ritel modern yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.
Menurutnya, penyebab mendasar dari kenaikan harga komoditas pangan utama masyarakat Indonesia itu adalah karena adanya fenomena perubahan iklim El-Nino yang membuat sektor pertanian di Tanah Air terganggu.
Jokowi menjelaskan, bahwa fenomena yang terjadi sejak 2023 lalu itu membuat jumlah produksi menjadi menurun. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan.
Jokowi menyebut, kenaikan harga beras tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara di belahan dunia.
“(Kenaikan harga beras) disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/2).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Jokowi memastikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa 10 kilogram (Kg) beras akan tetap digelontorkan pemerintah, dengan harapan agar bansos beras tersebut bisa meringankan beban masyarakat.
“Harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan Bapak Ibu semuanya,” paparnya.
Jokowi hadir langsung dalam kegiatan penyaluran bantuan pangan beras di Kota Tangerang Selatan pada siang tadi. Dia menegaskan, program beras ini merupakan salah satu solusi dalam menghadapi harga beras yang terus mengalami fluktuasi.