HOLOPIS.COM, JAKARTA – Chelsea sukses menahan imbang Manchester City di kandangnya sendiri, manajer Mauricio Pochettino pun menganggap bahwa hasil tersebut jadi momentum kebangkitan timnya pasca fase buruk yang menimpa mereka.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa pertandingan super big match antara Manchester City vs Chelsea, terjadi di pekan ke-25 Liga Inggris, Minggu (18/2) dini hari tadi WIB.
Dalam pertandingannya, Chelsea yang harus kalah dari segi penguasaan bola, jurstu sukses meraih keunggulan terlebih dahulu berkat gol Raheem Sterling di menit 42.
Keunggulan Chelsea itu bertahan cukup lama, dimana Manchester City baru bisa menyamakan kedudukan skor di menit 83 melalui Rodri. Kedudukan skor pun berakhir 1-1 untuk kedua tim.
Hasil imbang itu lantas jadi catatan positif tersendiri bagi Chelsea, sebab mereka berhasil melewati tiga laga terakhirnya tanpa kalah, dengan dua pertandingan sebelumnya mampu meraih kemenangan.
Chelsea sebelum melawan City, menang terlebih dahulu melawan Crystal Palace 1-3 di Liga Inggris, kemudian sebelumnya lagi menang atas Aston Villa 1-3 di Piala FA.
Mauricio Pochettino pun mengaku senang dengan pencapaian Chelsea saat ini, bagaimana tidak, The Blues sebelumnya terjerumus di fase inkonsistensi.
“Saya sangat senang. Saya bilang ke semua pemain bahwa saya merasa bangga. Dalam tiga pertandingan terakhir kami mulai menciptakan semangat yang sangat baik,” ungkap Pochettino, seperti dikutip Holopis.com.
“Itu lah yang kami inginkan untuk membangun tim kami. Hari ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menunjukkan bahwa kami akan mencapai tujuan yang kami inginkan,” sambungnya.
“Pada babak pertama kami benar-benar bagus. Kami hanya kebobolan satu peluang, melawan tim seperti Manchester City, bagi saya mereka tim terbaik di dunia, di babak kedua mereka memaksa anda bermain lebih dalam, namun kami menciptakan peluang untuk mencetak gol kedua dan segalanya bisa saja berbeda,” tambahnya.
“Penting bagi para pemian menyadari bahwa sepakbola benar-benar kompetitif dan untuk mencapai level yang kami inginkan, kami perlu menderita,” imbuhnya.