Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Industri otomotif Indonesia mengalami dorongan signifikan dalam pengembangan kendaraan listrik, berkat dukungan insentif pemerintah yang baru-baru ini pada acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta

Langkah tersebut diambil untuk mempercepat investasi dan implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Salah satu insentif pemerintah yang diberikan adalah pengurangan bea untuk impor KBLBB roda 4, baik dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) maupun terurai lengkap (Completely Knocked Down/CKD).

“Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah insentif, antara lain berupa Insentif Bea Masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0%, baik dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) maupun terurai lengkap atau Completely Knocked Down (CKD),” tulis keterangan, Kamis (15/2), seperti dikutip Holopis.com dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Selain itu, insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) juga diberlakukan untuk kendaraan listrik roda 4 dengan tujuan mempercepat investasi industri KBLBB roda 4 di Indonesia

“Serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk mempercepat investasi industri KBLBB roda 4 di Indonesia,” tambahnya.

Pada tahun 2023, industri otomotif nasional mencatat pertumbuhan yang baik, dengan pertumbuhannya sebesar 4,64% (yoy). Lalu, Industri ini menjadi salah satu penyumbang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan kontribusi mencapai 18,67% (yoy) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Sepanjang tahun 2023 industri pengolahan nasional telah mampu mencatat pertumbuhan sebesar 4,64% (yoy) dan menjadi salah satu penyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan share mencapai sebesar 18,67% (yoy) terhadap PDB,” tulisnya.

Sementara itu, industri alat angkutan sendiri mampu tumbuh 7,63% (yoy) dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,49%. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional juga tercatat cukup signifikan dengan tumbuh 5,96% (yoy) pada tahun 2023, atau naik jika dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 5,14% (yoy).

Pertumbuhan tersebut juga tercermin dalam penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih yang mencapai 1.005.802 unit. Data dari Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit, sementara ekspor mobil listrik sebesar 1.504 unit.

“Secara kumulatif, industri otomotif nasional mampu mencetak penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih di tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit. Berdasarkan data Gaikindo, tercatat di tahun 2023 penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit, ekspor mobil listrik sebesar 1.504 unit, serta penjualan mobil hybrid mencapai 54.656 unit dan ekspor mobil hybrid sebesar 27.710 unit,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik berkat keberadaan bahan baku nikel untuk baterai kendaraan listrik. Hal ini membuat Indonesia memiliki kekuatan dalam memacu produksi dan penjualan kendaraan listrik di masa depan

“Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo menilai bahwa Indonesia memiliki bahan baku nikel untuk baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV), sehingga ke depannya akan makin mendorong produksi dan penjualan EV tersebut, ungkapnya.

“Arahnya ke sana bahwa kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain, terutama kalau semua local content sudah meninggi. Kita dorong nikel agar semua merek EV bisa berproduksi di Indonesia, karena kita punya kekuatan di baterainya,” pungkas Presiden RI Joko Widodo dalam “Opening Ceremony Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024” di Jakarta, Kamis (15/02).