HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) menanggapi tuduhan yang disampaikan oleh pasangan Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud mengenai adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu pada (14/2) kemarin.
Jokowi pun mengingatkan, banyak saksi dari berbagai perwakilan yang berada di TPS untuk mengawasi jalannya rangkaian pencoblosan.
“Yang pertama mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS, partai ada saksi di TPS, capres cawapres kandidat ada saksi di TPS, di TPS ada Bawaslu,” kata Jokowi dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (15/2).
Terlebih, Jokowi meyakini pengamanan di setiap TPS pun cukup berlapis sehingga sebenarnya kecurangan seharusnya sangat minim bisa terjadi.
“Aparat juga ada disana. Terbuka untuk diambil gambarnya. Saya kira pengawasan yang berlapis lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecuranngan,” tegasnya.
Meski begitu, Jokowi pun mengingatkan bahwa jika memang adanya kecurangan, setiap pihak seharusnya bisa menggunakan setiap mekanisme yang ada untuk melaporkan.
“Tapi kalau memang ada betul-betul, ada mekanimse untuk ke Bawaslu, mekanisme persidangan nanti di MK (Mahkamah Konstitusi). Saya kira sudah diatur semuanya,” terangnya.
Sehingga, Jokowi melanjutkan, sebaiknya masyarakat yang menemukan adanya kecurangan segera melapor sesuai prosedur dan tidak hanya ramai di publik saja.
“Jadi janganlah teriak teriak curang. Ada bukti langsung bawa ke Bawaslu, ada bukti langsung bawa ke MK,” tandasnya.