HOLOPIS.COM, JAKARTA – Generasi Y atau yang dikenal sebagai Generasi Millenial, dan juga Generasi Z atau Gen Z, keduanya ini sangat sulit menyusun keuangan, terutama di Indonesia.
“Generasi yang saat ini berusia 20-30 tahun adalah generasi yang paling payah dalam mengatur keuangan,” tulis keterangan dalam laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeuri), seperti dikutip Holopis.com, Senin (12/2).
Banyak yang berpendapat bahwa gaya hidup mereka yang cenderung boros dan sulit menabung serta kurang memperhatikan investasi masa depan, yang menyebabkan risiko finansial di kemudian hari.
Untuk itu, sobat holopis yang merupakan dari kedua generasi ini, wajib simak tips berikut ada perihal menyusun keuangan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
Yang pertama adalah mempunyai tujuan dan rencana keuangan yang jelas. Memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas dapat lebih mudah dalam menentukan rencana finansial seperti yang ingin dilakukan.
Sehingga proporsi keuangan dapat tepat sesuai porsinya. Sobat Holopis dapat membagi proporsi keuangan dengan metode 50:30:20 dari pemasukan yang dimiliki setiap bulannya.
50 persen untuk biaya hidup sehari-hari dalam satu bulan, 30 persennya untuk tabungan, investasi dan kebutuhan finansial lainnya, dan 20 persennya untuk kebutuhan konsumtif.
Selanjutnya yang kedua adalah mengecek total keuangan di rekening secara berkala. Dengan cara mengecek jumlah uang di rekening, cara seperti itu cukup berpengaruh dalam upaya mengatur keuangan.
Dalam hal ini, mengecek jumlah uang yang tersisa di rekening akan membuat kita semakin berhati-hati ketika ingin menggunakannya. Untuk sobat holopis juga, jangan pernah menggunakan uang yang ada di tabungan kalau tidak dalam kondisi yang mendesak.
Kemudian yang ketiga ini yang penting, adalah jangan berhutang dalam hal apapun, kalau tidak sangat benar benar membutuhkannya.
Seiring berkembangnya teknologi saat ini, sudah banyak sekali dompet digital yang menawarkan fitur ‘Pay Later’ untuk para pengguna setianya, yang dimana dengan adanya fitur ini kita dapat membeli barang/ jasa dengan sistem cicilan atau dibayar pada bulan berikutnya.
Tentunya dengan hadirnya fitur ini, semakin menggoda banyak orang untuk memanfaatkannya khususnya dalam memenuhi keinginannya.
Sadar atau tidak, penggunaan pay later ini merupakan bentuk hutang, sehingga ada kewajiban untuk membayar dan melunasinya. Hal ini akan menyebabkan fokus dari gaji kita setiap bulannya adalah untuk melunasi hutang tersebut bukan lagi untuk menabung ataupun berinvestasi di masa depan.
Setelah itu yang keempat adalah mempunyai dana darurat. Apakah sobat Holopis sudah memiliki dana darurat? Jika belum, harus segera mempunyai hal tersebut, karena memiliki dana simpanan yang siap digunakan kapanpun untuk berbagai keperluan mendesak, merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlupakan dalam mengatur keuangan.
Dana simpanan atau dana darurat ini biasanya harus dimiliki sebanyak 6 kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk single, dan 12 kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk pasangan yang sudah menikah dan belum memiliki tanggungan.
Total dana darurat yang dibutuhkan setiap orang akan berbeda, tergantung banyaknya pengeluaran dan jumlah orang yang harus ditanggung.
Maka dari itu pastikan bahwa sobat holopis, selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk hal-hal yang tidak terduga dan di luar prediksi.
Dan terakhir yang kelima adalah, sudah jelas sobat holopis harus menabung dan berinvestasi untuk masa depan.
Dalam pengelolaan keuangan menabung dan berinvestasi ini merupakan hal sangat penting. Sobat Holopis dapat menerapkan metode SIP yaitu Saving (Menabung), Investment (Investasi) dan Protection (Perlindungan).
Menabung harus menjadi kebiasaan sejak awal pertama mendapatkan pekerjaan atau penghasilan tetap dan harus dilakukan secara rutin.
Investasi juga merupakan salah satu alternatif pengelolaan keuangan yang harus dimulai sejak dini untuk mencapai berbagai tujuan keuangan di masa yang akan datang dengan lebih mudah.
Selanjutnya adalah perlindungan, kalau sudah mampu untuk rutin dalam menabung maupun berinvestasi jangan lupa untuk melakukan protecting/perlindungan, baik untuk kesahatan maupun jiwa. Hal ini sangat penting untuk menghindari hal-hal yang kurang diinginkan di masa depan.