Prabowo – Gibran Pakai Jaket Biru Putih di Debat Capres Final

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hadir di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada hari Minggu (4/2) dengan jaket modis berwarna biru muda dan putih.

Jaket yang dikenakan oleh Prabowo dan Gibran terlihat sedikit berbeda dibandingkan biasanya. Di desain jaket tersebut, bagian torso berwarna biru langit yang menjadi khas kampanye paslon nomor 2 yang memiliki makna pemilu riang gembira.

Sementara kali ini bagian lengat dari jaket tersebut dikombinasikan dengan warna putih bersih dan memberikan kontras pada keseluruhan gaya jaket.

Dengan jaket baru itu, Prabowo dan Gibran pun maju ke podium saat dipanggil oleh moderator dan memberikan salam kepada seluruh hadirin, sebelum duduk di tempat masing-masing dan melanjutkan prosesi debat.

Grace Natalie Sebut Prabowo dalam Keadaan Sehat

Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengatakan bahwa Prabowo Subianto saat ini dalam kesahatan sehat walafiat di pagi hari sebelum debat mala mini. Grace Natalie mengatakan bahwa itu adalah kegiatan yang memang rutin dilakukan Prabowo.

“Beliau tiap hari berenang, satu jam satu tengah jam jadi ya rutin lah. Makanya kalo ada yg blg beliau sakit, kurang bugar jangan2 malah kita yg kalah bugar sama beliau,” kata Grace, dikutip Holopis.com, Minggu (4/2).

Grace juga berharap agar kali ini debat capres tak lagi salaing melecehkan dan tetap menghormati satu sama lain.

“Persiapan saya pikir sih mau bersiap2 kaya gimana pun kalo gaada saling respect ya antara sesama paslon ya jadinya saling menghakimi semoga kali ini ga seperti itu,” kata Grace.

Sebagai informasi, debat ini adalah yang kelima sekaligus menjadi debat terakhir Pilpres 2024. Ini akan menjadi kesempatan terakhir para capres untuk beradu gagasan dan memberikan ruang untuk masyarakat Indonesia dalam memilih paslon mereka.

Tema debat yang dibalas mala mini adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.