HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bayam seringkali dianggap sebagai salah satu sumber nutrisi yang sangat baik karena kaya akan vitamin dan mineral. Sehingga, bayam juga bisa mampu memberikan nilai manfaat bagi tubuh manusia.
Dalam catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, setiap 100 gram bayam mengandung nutrisi antara lain ;
– Air : 94,5 gram
– Protein : 3,5 gram
– Karbohidrat : 6,5 gram
– Kalsium : 166 miligram (mg)
– Energi : 36 Kalori (Kal)
– Serat : 0,7 gram
– Fosfor : 76 mg
– Natrium : 16 mg
– Kalsium : 265 mg
– Zat besi : 3,5 mg
– Lemak: 0,4 gram
– Vitamin A : 6.090 S.I
– Zinc (seng) : 0,4 mg
– Vitamin C : 80 mg
– Beta karoten : 2,699 mcg
– Thiamin (vitamin B1) : 0,04 mg
– Kalium : 456,4 mg
– Niacin : 1 mg
– Riboflavin (vitamin B2) : 0,10 mg
Hanya saja, saat ini seolah sudah menjadi pengetahuan umum jika bayam yang dipanaskan bisa beracun dan berbahaya untuk kesehatan.
Nah, sebenarnya benar atau tidak sih bayam yang dipanaskan bisa berbahaya untuk tubuh. Berikut adalah ulasannya ;
1. Oksalat dalam Bayam
Bayam mengandung senyawa kimia bernama oksalat, yang dalam beberapa kondisi dapat membentuk kristal yang disebut oksalat kalsium.
Oksalat kalsium ini dapat terbentuk lebih banyak saat bayam dipanaskan. Kristal ini, dalam jumlah besar, dapat terkait dengan pembentukan batu ginjal pada orang yang memiliki kecenderungan terhadap kondisi ini.
2. Pemanasan dan Oksalat
Pemanasan bayam sebenarnya tidak meningkatkan jumlah oksalat yang signifikan. Meskipun beberapa senyawa oksalat dapat terbentuk saat bayam dipanaskan, jumlahnya tidak cukup besar untuk membuat bayam secara umum menjadi berbahaya bagi kesehatan.
3. Manfaat Nutrisi Tetap Utuh
Pemanasan pada umumnya tidak mengurangi kandungan nutrisi bayam secara signifikan. Bahkan, dalam beberapa kasus, pemanasan dapat meningkatkan ketersediaan beberapa nutrisi, seperti lutein dan beta-karoten, yang memiliki peran penting dalam kesehatan mata.
4. Konsumsi yang Sehat dan Variatif
Penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang dapat mengonsumsi bayam dan makanan lainnya dengan aman tanpa risiko berarti terhadap kesehatan. Makanan sehat dan seimbang serta variasi dalam pola makan secara umum adalah kunci utama untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
5. Ketahui Batas Kesehatan Pribadi
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap pembentukan batu ginjal atau memiliki kondisi medis tertentu yang membuat mereka perlu membatasi asupan oksalat. Dalam hal ini, berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi dapat membantu menyesuaikan pola makan agar tetap sehat.