HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mahfud MD menyatakan bahwa dirinya tak akan menyinggung masalah menteri lain di Kabinet Indonesia Maju yang masih menjabat dan tetap berkontestasi di Pilpres 2024.
Dirinya hanya menghadap ke Presiden Jokowi untuk menyampaikan penghormatannya dan sekaligus memohon undur diri dari jabatan Menko Polhukam yang telah diamanahkan kepadanya selama ini.
“Saya menghadap Presiden dan minta mundur itu karena etika saya, tidak terkait dengan etika menteri-menteri lain,” kata Mahfud MD dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/2) seperti dikutip Holopis.com.
Selama ini ia merasa diberikan penghormatan dari Presiden untuk membidangi Polhukam di Indonesia. Ia dibekali banyak ketentuan dari negara untuk membereskan sektor yang dipercayakan itu.
Dengan demikian, ia tentu tak ingin memberikan cacat apa pun kepada Presiden Jokowi yang sudah hormat kepadanya. Salah satunya ketika ingin mengajukan mundur karena ada kepentingan politik lain yang sedang diperjuangkan, maka ia akan terlebih dahulu meminta izin sebelum keputusan itu disampaikan kepada publik.
Dan itulah yang diakui Mahfud sebagai salah satu cara bagaimana ia menghormati Joko Widodo sebagai Presiden.
“Dan saya selama 4,5 tahun saya bekerja baik dengan beliau, maka saya punya etika. Ketika saya akan berhenti saya tidak akan mengumumkan ke publik sebelum saya bicara dengan Presiden,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya saat ini sudah menyatakan mundur dari kursi Menko Polhukam sesudah dirinya menghadap langsung kepada Presiden. Bahkan di dalam obrolannya di Istana hari ini, diakui Mahfud semua berjalan dengan baik, bahkan keduanya selalu bergurau dan membahasnya dengan sangat ringan, termasuk catatan-catatan penting bagi Presiden atas apa yang menjadi peninggalannya nanti di kantor Kemenko Polhukam.
“Ini etika saya kepada Presiden. Bukan etika saya dengan menteri lain,” pungkasnya.