HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak melontarkan tudingan terhadap kubu paslon pasangan capres-cawapres nomor 1 Anies-Muhaimin (AMIN) sebagai produsen hoaks.
Tudingan itu disampaikan Dahnil dalam menyikapi banyaknya kabar bohong atau hoaks terkait dukungan organisasi Islam Muhammadiyah terhadap paslon AMIN yang tersebaar di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp Group.
Dalam cuitan di akun X (dulunya Twitter) pribadinya, politisi Partai Gerindra itu menyematkan sebuah unggahan yang menyatakan PP/Pengurus Pusat Muhammadiyah mendukung paslon AMIN, yang didasarkan pada sidang Majelis Tarjih.
“Ini contoh hoax yang sengaja ditebar terus menerus di WA group. Kalian memang Produsen Hoax,” kata Dahnil seperti dikutip Holopis.com, Kamis (1/2).
Dahnil lantas menjelaskan, bahwa Muhammadiyah secara institusional tidak berpihak kepada salah satu capres dan parpol, ataupun mengimbau warganya untuk pilih salah satu capres.
“Apalagi, sampai ada keputusan Tarjih. Ini terang Hoax. Tidak pernah,” ujarnya.
Ini contoh hoax yg sengaja ditebar terus menerus di WA group. Kalian memang Produsen Hoax.
Secara Institusional @muhammadiyah tdk berpihak kpd salah satu capres dan parpol, atau menghimbau warganya untuk pilih salah satu capres. Apalagi, sampai ada keputusan Tarjih. Ini terang… https://t.co/L1Q1Qm8TNj
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) February 1, 2024
Adapun sebelumnya, Sekretaris MPKSDI PWM Jawa Tengah Gus Zuhron Arrofi telah menegaskan, bahwa narasi dukungan yang beredar di berbagai platform media sosial tentang adanya dukungan tersebut.
“Setelah dilakukan cross check, narasi tersebut adalah HOAX,” terang Gus Zuhron seperti dikutip Holopis.com dari PWM Jateng.
Senada, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Abdul Fattah Santoso membantah adanya dukungan tersebut. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa tidak ada sidang di dalam Majelis Tarjih dan Tajdid terkait fatwa memilih Paslon 1 AMIN.
“Bila menginginkan calon presiden yang bersih dan membawa perubahan, ikuti dengan cara-cara yang bersih juga dan mengubah cara lama. Jangan sampai semangat memenangkan, dikalahkan oleh cara-cara yang tidak terpuji,” kata Fattah.