Fakta Atau Mitos Soal Cara Menurunkan Berat Badan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bagi yang ingin menurunkan berat badan biasanya yang dilakukan adalah olahraga atau mengurangi konsistensi makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Namun masih banyak Sobat Holopis yang salah kaprah tentang cara menurunkan berat badan dan jadinya malah gagal. Jangan khawatir Sobat Holopis, ini dia beberapa fakta dan mitos tentang menurunkan berat badan yang bisa menjadi catatan penting.

1. Makan Sedikit Bisa Menguruskan
Banyak yang memahami bahwa semakin sedikit makan, maka seseorang akan semakin cepat menurunkan berat badan.

Apakah fakta itu selalu benar?
Ternyata mengurangi asupan kalori secara drastis dapat mengakibatkan penurunan berat badan awal, tetapi hal ini mungkin tidak berkelanjutan.
Diet yang terlalu ketat bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan berdampak buruk pada kesehatan.

2. Mengurangi Konsumsi Karbohidrat Bisa Menurunkan Berat Badan
Selain mengurangi porsi makan, mengurangi asupan karbohidrat juga dinilai bisa menurunkan berat badan. Misalnya hanya makan sedikit nasi dan lebih banyak sayur.

Apakah fakta itu benar?
Ternyata, karbohidrat, protein, dan lemak semua penting untuk keseimbangan nutrisi tubuh. Mengurangi jenis makanan tertentu bukan berarti dipastikan dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan tidak sehat.

3. Konsumsi Suplemen Penurun Berat Badan
Tak sedikit juga Sobat Holopis yang ingin jalan pintas dan mengonsumsi suplemen penurun berat badan.

Apakah cara ini bisa menurunkan berat badan?
Faktanya, suplemen tidak menggantikan pola makan seimbang dan olahraga teratur. Beberapa suplemen justru bisa berisiko dan tidak selalu efektif.

4. Olahraga Pasti Bisa Turunkan Berat Badan
Ketika tubuh bergerak dan berolahraga memang membantu membakar kalori, meningkatkan metabolisme, dan memelihara otot. Kombinasi olahraga kardiovaskular dan latihan kekuatan bisa memberikan hasil terbaik, asalkan dilakukan dengan benar.
Tetapi harus ada perbuahan gaya hidup dalam jangka panjang, agar bisa menjaga kesehatan dan berat badan tubuh, dibandingkan melakukan diet ekstrim secara cepat.