Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terekam kamera CCTV, sebuah perselisihan antara petugas parkir jalanan alias Pak Ogah, dengan pengendara motor roda dua di Perempatan Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (27/1) lalu.

Dipantau Holopis.com dari unggahan Instagram @kabarnegri, Selasa (30/1), nampak dengan jelas, bahwa mulanya tidak ada masalah apa pun yang terjadi.

Kemudian pada suatu momen, Pak Ogah sedang mengatur mobil yang hendak keluar dari jalan persimpangan, namun seketika motor dari arah lain melaju kencang dan menghiraukan tanda yang diberikan si Pak Ogah.

Pelaku dengan mengenakan motor matic, berjumlah dua orang, lantas memutar balik, dan langsung turun dari kendaraannya untuk mendatangi si Pak Ogah.

Keributan pun tak terelakan, dimana salah satu pengendara berbaju putih mendatangi Pak Ogah, dan si Pak Ogah itu sendiri memberikan perlawanan.

Ada baku hantam yang terjadi saat itu, sebelum akhirnya rekan lainnya yang mengenakan sweater hitam mengeluarkan senjata api, dan mengacungkannya ke atas.

Menurut laporan, kejadian tersebut telah ditangani pihak keamanan setempat, dalam hal ini oleh Polsek Pandak.

Ada pun laporan itu menyebut bahwa Pak Ogah merupakan buruh harian lepas asal Pajangan, dimana Pak Ogah juga merupakan seorang Tunawicara.

Unggahan ini pun mampu menarik perhatian publik, dimana netizen berbondong-bondong memenuhi kolom komentar yang tersedia.

“Ayolah ada cctv nih gw bela si tukang parkir, jelas jelas udh di kasih bendera biar hati2 malah nyelonong, udh gitu bawa senpi pula,” tulis komentar @roniirwansyah20.

“Lu yg salah lu yg marah untung kaga dicium truk ehh malah nambah masalah nodong pistol yahaha ngerem dah dipolsek,” tulis komentar @imam_crew.

“Mengangkat pistol itu sudah termasuk mengancam/ancaman, walaupun pistolnya itu enggak tau mainan atau pistol beneran, tapi yang jelas tindakan si yang mengangkat pistol(mengancam), itu sudah termasuk pengancaman, yang kedua adalah pemukulan, pemukulan bisa terkena pidana, apalagi kalau sampai korban mengalami luka, intinya sebelum terjadi keributan, kalau kita ada di lokasi kejadian (lebih baik dipisahkan), karena bertengkar enggak menemukan jalan damai, yang ada hanya memperkeruh suasana, Indonesia dibentuk oleh satu-kesatuan pancasila, dan bertuju pada persatuan demi kebaikan-kedamai’an bersama, semoga kita bisa saling menjaga kesatuan dan kedamai’an hidup, bukan terpecah belah lalu ribut merasa diri paling hebat, cinta damai itu hal yang hebat,” tulis komentar @rizaldiryamizar.