HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang hengkang dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan keempat Januari 2024, tercatat sebesar Rp3,20 triliun.

Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, modal asing yang keluar terutama berasal dari pasar surat berharga negara (SBN) dan dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 3,31 triliun di pasar SBN dan Rp 410 miliar di SRBI,” tulis Erwin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (26/1).

Meski demikian, BI melaporkan masih ada aliran modal asing yang masuk ke pasar saham dalam negeri sebesar Rp520 miliar.

Seiring dengan tingginya modal asing yang kabur dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia pun turut mengalami peningkatan.

Hal itu tercermin dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun, yang tercatat sebesar 74,11 basis poin (bps) per 25 Januari 2024. Angka ini naik dari CDS per 19 Januari 2024 yang sebesar 73,13 bps.

Melihat perkembangan tersebut, data setelmen dari awal 2024 hingga 25 Januari 2024, menunjukkan adanya arus modal asing yang masuk secara neto ke pasar SBN, pasar saham, maupun SRBI.

Tercatat, modal asing yang masuk ke pasar SBN sebesar Rp 7,11 triliun, kemudian ke pasar saham modal asing masuk sebesar Rp 7,35 triliun, dan Rp 18,92 triliun modal asing tercatat masuk ke pasar SRBI.