HOLOPIS.COM, JAKARTA – People Pleaser memang menjadi isu yang sangat hangat diperbincangkan saat ini, istilah tersebut sering digunakan masyarakat saat ini untuk membuat label seseorang yang tidak bisa menolak atau susah bilang “engga” untuk permintaan orang lain. Lantas bagaimana untuk dapat berhenti menjadi seorang People Pleaser?.

Dikutip Holopis.com dari Website UGM, Selasa (23/1), Psikolog UGM, Smita Dinakaramani, membagikan sejumlah tips yang bisa membuat seseorang untuk berhenti menjadi seorang People Pleaser.

Hal pertama dapat dilakukan menanamkan pola pikir untuk dapat menjaga dan mengutamakan kepentingan diri sendiri dulu.

“Pertama, menanamkan pola pikir (mindset) untuk bisa menjaga diri sendiri. Mengutamakan diri sendiri tidak berarti menjadi egois karena kebahagiaan orang lain bukan menjadi tanggung jawab utamamu dan jangan menjadikannya sebagai beban,” paparnya.

Kemudian, selanjutnya kita sebagai seorang People Pleaser sebaiknya menyadari dan memahami bahwa kita tidak dapat membuat senang orang lain dan membuat mereka suka kepadamu.

“Kedua, memahami bahwa kita tidak bisa membuat semua orang senang dan menyukaimu. Hal ini penting untuk dipahami agar tidak memaksakan diri secara terus menerus untuk bisa disukai oleh orang lain karena akan mengakibatkan kelelahan fisik dan mental,” ucapnya.

Kita sebagai seorang yang memiliki People Pleaser, harus sudah tau batasan untuk sejauh mana kita bisa membantu orang lain.

“Ketiga, membuat batasan diri menolong orang lain. Kenali kemampuan diri, sejauh mana bantuan yang bisa diberikan,” ucapnya.

Sementara, orang yang memiliki sikap seperti ini harus memahami juga konsep berkonflik itu tidak selalu menjadi suatu hal yang buruk untuk dilakukan.

“Keempat, memahami berkonflik tidaklah selalu menjadi hal yang buruk. Mengutarakan pendapat yang berbeda dengan komunikasi yang sehat justru dapat meningkatkan hubungan,” katanya.

Setelah itu, tips selanjutnya adalah cobalah untuk dapat menahan diri untuk tidak secara reflek menerima permintaan orang lain.

“Kelima, cobalah untuk menahan diri untuk tidak spontan menerima permintaan orang lain. Misalnya ada orang yang minta dibantu pekerjaannya atau permintaan tolong lainnya, coba untuk tidak langsung mengiyakan. Ambil waktu untuk memikirkan seberapa penting persoalnnya dan apakah kita berada dalam kapasitas bisa membantu,” sambungnya.

Tips terakhir yang dapat dilakukan untuk berhenti menjadi seorang People Pleaser adalah dengan belajar berkata tidak dan dapat menolak ajakan yang tidak sesuai dengan perasaan maupun keinginan.

“Keenam, belajar untuk berkata tidak. Menolak hal yang tidak sesuai dengan perasaan maupun keinginan diri bukanlah berarti menjadi orang yang buruk ataupun menjatuhkan orang lain,” tuturnya.

Perlu diketahui, bahwa jangan menjadi People Pleaser secara terus menerus, Hal tersebut tentu tidak baik untuk kesehatan mental diri sendiri dan bisa menyebabkan banyak dampak buruk.

Namun, kalau cara tersebut belum efektif untuk di lakukan dan masih merasa sulit untuk menghilangkan sifat People Pleaser bahkan sampai sangat mengganggu ketenangan jiwa dan berpengaruh ke sosial, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan para ahli atau pakar yang dapat membantu menyelesaikannya.