HOLOPIS.COM, SULTRA – Bencana banjir melanda sejumlah kelurahan yang ada di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Sabtu (20/1) itu disebabkan beberapa faktor.
“Hujan dengan intensitas tinggi disertai air pasang laut mengakibatkan meluapnya aliran sungai Ulu Wolo dan jebolnya tanggul penahan air,” ucap Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (23/1).
Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Watuliandu, Kelurahan Lamokato di Kecamatan Kolaka, Kelurahan Sakuli, Kelurahan Mangolo, Kelurahan Latambaga, Kelurahan Ulunggolaka, Kelurahan Induha di Kecamatan Latambaga.
Desa Konaweha, Desa Ulu Konaweha, Desa Latuwo, Desa Tamboli, Desa Amamotu di Kecamatan Samaturu. Kelurahan Ulu Wolo, Kelurahan Wolo di Kecamatan Wolo. Desa Tamborasi di Kecamatan Iwoimendaa.
Abdul menjelaskan bahwa banjir setinggi 50 hingga 300 cm merendam 1.263 unit rumah (1.263 KK), 3 unit masjid, 50 Ha sawah, dan 30 Ha perkebunan terendam air.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kolaka, Akbar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan banjir dengan penyelamatan dan evakuasi korban banjir, mendirikan tenda untuk posko, menyiapkan dapur umum bersama dinas terkait, dan membantu pembersihan pada rumah terdampak banjir.
“Mempercepat penanganan banjir kami melakukan pendataan jumlah korban terdampak banjir, pendataan kerugian korban bencana, menyiapkan dan menyalurkan air bersih. Kendala penanggulangan bencana banjir terkait minimnya anggaran penguatan infrastruktur. Kondisi terkini banjir berangsur surut,” kata Akbar.
Kajian dari Inarisk kabupaten Kolaka memiliki risiko bencana banjir dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi. Wilayah risiko terdampak banjir sebanyak 12 kecamatan dan luas wilayah rawan banjir 20.714 Ha.