HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman membantah pernyataan Mahfud MD yang seolah-olah menyerang proyek food estate pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan mengatakan proyek tersebut tidak sesuai dengan harapan.
Dia menuturkan, bahwa proyek food estate bukanlah proyek yang instan. Sehingga dalam membangunnya, ada proses panjang yang harus dilewati.
“Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian,” kata Amran dalam keterangan resmi, Senin (22/1) yang dikutip Holopis.com.
Amran menegaskan, bahwa proyek food estate yang saat ini tengah dikerjakan di sejumlah daerah di Tanah Air telah berjalan dengan baik dan sesuai target, bahkan ada beberapa yang sudah panen.
“Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” ujarnya.
Amran pun mencontohkan food estate di Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, seluas 907 hektare yang telah panen komoditas hortikultura. Kemudian food estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah panen jagung seluas 500 hektare.
Sebagaimana diberitakan Holopis.com, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD melontarkan sebuah penyataan melalui cuitan di akun X pribadinya @mohmahfudmd terkait salah satu proyek food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Indonesia hebat seperti Kolam Susu. Lah, menanam jutaan hektare singkong untuk food estate, yang tumbuh jagung. Menanam singkong, panen jagung. Ajaib! Itu terjadi di Gunung Mas,” cuit Mahfud pada Senin (22/1) kemarin.
“Eh, ternyata jagungnya pun ditanam dengan goodie bag (maksudnya polybag) sebab di tanah bergambut Gunung Mas tak mungkin tumbuh jagung,” imbuhnya.