HOLOPIS.COM, JAKARTA – Namanya lengkapnya adalah Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 1947. Artinya, Megawati Soekarnoputri hari ini berusia 77 tahun.
“Mama adalah keteguhan yang selalu menginspirasi. Selamat ulang tahun, Mama,” tulis Puan Maharani, putri sulungnya di akun Twitter @puanmaharani_ri seperti dikutip Holopis.com, Selasa (23/1).
Megawati adalah puti dari pasangan Ir Soekarno dan Fatmawati. Sejak kecil ia selalu beraktifitas di Istana karena ayahnya seorang Presiden. Kemudian di usianya yang ke 19 tahun, ia mulai keluar Istana akibat sang ayah yang lengser dan diganti oleh Soeharto sebagai Presiden saat itu.
Saat masih menjadi anak Presiden, Megawati muda pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung. Belum sampai lulus, ia sudah mengundurkan diri berbarengan dengan jatuhnya kekuasaan rezim orde lama di tahun 1967.
Kemudian ia mencoba melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di tahun 1970, namun baru 2 tahun belajar ia memilih untuk keluar. Hingga sampai saat ini, Megawati belum pernah menyelesaikan pendidikan strata 1.
Karir Politik
Semasa muda, Megawati memang tidak pernah terjun ke partai politik. Hingga di usianya yang ke 40 tahun tepatnya pada tahun 1987, ia mencoba masuk ke partai politik yakni PDI (Partai Demokrasi Indonesia) untuk maju sebagai calon anggota DPR RI. Beruntung, walaupun PDI saat itu masih berada di urutan bawah, ia sukses masuk parlemen.
Kemudian di akhir tahun 1993, Megawati mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum DPP PDI dalam Kongres Nasional partai berlambang banteng itu. Ia harus melawan dua pria yakni Soerjadi sebagai petahana dan Budi Harjono. Karena Megawati mendapatkan dukungan paling banyak karena dua faktor, yakni anak Soekarno dan dinilai paling bersih dari dugaan praktik korupsi, akhirnya ia pun terpilih dan menang dalam Kongres Nasional tersebut. Lantas di tahun 1994, Megawati resmi menjadi Ketua Umum DPP PDI.
Namun kepemimpinan Megawati sempat terusik dengan peristiwa Kuda Tuli (Kerusuhan 27 Juli) di tahun 1996. Saat itu, Soerjadi yang tidak terima dengan kekalahan langsung melakukan upaya dengan menggelar Kongres Nasional di Medan, di sana Soerjadi ditetapkan sebagai ketua umum. Usai Kongres, PDI versi Soerjadi melakukan serangan ke markas DPP PDI di Menteng, Jakarta Pusat untuk merebut penguasaannya dari PDI Megawati. Dan terjadilan kerusuhan 27 Juli 1966 yang dikenal dengan istilah Kudatuli.
PDIP Berubah Nama
Pasca jatuhnya Soeharto dari tampuk kekuasannya, Megawati dengan PDI melakukan Kongres Nasional pada bulan Oktober 1998 dan ia terpilih menjadi Ketua Umum secara aklamasi. Dan setelah itu ia mengubah nama PDI menjadi PDI Perjungan (PDIP). Sufiks “Perjuangan” di belakang PDI itu sebagai bentuk pemisahan antara PDI kubu pemerintahan orde baru dengan kubu Megawati. Dengan sejarah di tahun 1999 itu, PDIP dinyatakan lahir sebagai partai lanjutan dari PDI.
Jadi Presiden
Pada pemilu tahun 1999, Megawati bersama dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terpilih menjaid Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil suara terbanyak dari anggota Majelis yang terdiri dari DPR dan DPD.
Page: 1 2
Pertamina Patra Niaga tahun ini kembali menghadirkan Serambi MyPertamina yang menyajikan sederet fasilitas dan promo…
Tijjani Reijnders mengakui bahwa dirinya berdarah Indonesia, dan ia merasa bangga akan hal tersebut.
JAKARTA - Direktur eksekutif P3S (Political and Public Policy Studies) Jerry Massie menyesalkan statemen Hasto…
Keputusan pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang semula sebesar 11 persen menjadi…
JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun baru saja meninjau pengerjaan proyek senilai Rp393,27…
Sebuah video viral di muka publik memperlihatkan seekor monyet yang disiksa oleh sekelompok pria hingga…