HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan bahwa sampai dengan saat ini jajarannya masih mengusung netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Mantan Pangkostrad itu mengatakan pada Senin (22/1) bahwa pihaknya sudah berkomitmen bahwa jajarannya tetap netral termasuk dengan tidak ikut berkampanye.
“Kalau kami di tentara, yang sering sudah saya sampaikan, bahwa kami sudah komit untuk netral, tidak ikut dukung mendukung,” kata Maruli Simanjuntak dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (23)1).
“Karena kami berkampanye pun tidak ikut pemungutan suara soalnya, jadi netral saja sekalian,” sambungnya.
Menantu dari Luhut Binsar Pandjaitan itu pun kembali menegaskan bahwa sampai dengan saat ini tidak ada laporan yang menyertakan bukti bahwa ada pelanggaran netralitas yang dilakukan TNI AD.
“Tidak ada pengaduan yang miliki bukti dan saksi bahwa TNI ikut serta dalam kampanye ini. Mudah-mudahan tidak ada,” tegasnya.
Maruli menjanjikan bahwa dirinya tidak bakal segan-segan memberikan sanksi, apalagi terhadap anggota TNI AD yang memiliki jabatan dan melanggar aturan netralitas.
“Semua itu akan kami tindak lanjuti dan itu jelas-jelas ada tindak lanjut. Paling tidak, kalau dia punya jabatan, itu pasti kita segera langsung me-non job, kita pasti panggil langsung,” tandasnya.
Sampai saat ini, Maruli melanjutkan, pihaknya telah melakukan evaluasi internal terkait potensi pelanggaran aspek netralitas tersebut. Bahkan, sudah ada beberapa tindakan tegas yang tidak terungkap ke publik.
“Sebetulnya internal kami mengevaluasi, kira-kira ini ada perkembangan ke arah mana. Secara intelijen kami sudah ada, mengarah karena satu suku lah, sudah ngomong lah, segala macam, dan kami punya bukti. Kita tidak ekspose media, langsung kita lakukan tindakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, KSAD mengatakan pihaknya telah memiliki posko pengaduan jika masyarakat mendapati adanya dugaan prajurit tidak netral.