Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dalam penampilannya di debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada hari Minggu, 21 Januari 2024 malam.
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka diniali sebagai satu-satunya sosok cawapres yang berpihak kepada generasi muda. Hal itu semakin jelas terlihat dalam debat cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/1) kemarin.
Wakil Komandan Tim Fanta Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Anggawira menyampaikan bahwa dalam debat tersebut, Gibran menjadi satu-satunya kandidat yang terus menyuarakan berbagai peluang yang didapat para generasi muda mendatang.
“Sejak awal Mas Gibran itu yang paling komprehensif dalam menyampaikan narasi secara kualitatif dan kuantitatif. Misalnya terkait energi, hilirisasi, industrialisasi yang ujungnya adalah membuka 19 juta lapangan pekerjaan baru. Dan yang diuntungkan tentu generasi muda. Itu kunci utamanya,” kata Angga dalam keteranganya yang dikutip Holopis.com, Minggu (21/1).
Tak hanya itu, penampilan Gibran dalam setiap ajang debat di KPU RI juga mematahkan stigma negatif di masyarakat, yang kerap kali memandang sebelah mata para anak muda dalam hal kepemimpinan.
“Mas Gibran justru membuktikan bahwa dia adalah buah dari konsensus politik yang secara kualitas tidak kalah dari pesaingnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Angga berpandangan serangan-serangan yang dilontarkan oleh kandidat cawapres lain dalam debat keempat sekaligus debat terakhir untuk cawapres, merupakan serangan yang justru memberikan efek boomerang bagi mereka.
Sebab, serangan-serangan yang dilontarkan oleh cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD seolah-olah memposisikan Gibran sebagai bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, lanjut Angga, Mahfud masih menjadi bagian dari pemerintah saat ini. Kemudian pasangan Anies-Muhaimin yang diusung oleh NasDem juga masih bagian dari pemerintah, karena kadernya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
Sementara Gibran sebagaimana diketahui, bukan bagian dari pemerintahan. Namun Wali Kota Solo itu selalu diserang hanya karena posisi politiknya yang ingin melanjutkan dan menyempurnakan program pemerintahan Presiden Jokowi.
“Jadi pertanyaan yang dilempar Pak Mahfud dan Cak Imin itu tidak relevan diarahkan kepada Gibran,” tandas Angga.
Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita 5 (lima)…
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai perekonomian global masih dalam posisi stagnan lemah. Karena inflasi…
Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh kembali berstatus terdakwa gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU)…
Menantu pengacara kondang Otto Hasibuan ini telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung perkembangan industri…
Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan wanti-wanti kepada BPK dan sejumlah lembaga negara untuk bersiap untuk…
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka korupsi dugaan Pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) ...