Rabu, 15 Januari 2025

Jelang Pemilu, Uang Beredar di Masyarakat Tembus Rp8.824,7 Triliun

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar yang dalam arti luas (M2) pada periode Desember 2023, atau 2 bulan jelang Pemilu serentak mengalami peningkatan.

Asisten Gubernur yang sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, bahwa posisi M2 pada Desember 2023 mencapai Rp8.824,7 triliun, atau tumbuh 3,5% secara tahunan atau year on year (yoy).

Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni November 2023, posisi pertumbuhan M2 sedikit lebih tinggi yakni di angka 3,3% yoy.

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit [M1] sebesar 2,1% yoy dan uang kuasi sebesar 5,2% yoy,” katanya dalam siaran pers yang dikutip Holopis.com, Senin (22/1).

Baca Juga :  Tingkatkan Ekonomi Halal Value Chain, BI Balikpapan Gelar PESAN

Tercatat, komponen M1, yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu, dengan pangsa 55,9% dari M2, tumbuh 2,1% pada Desember 2023 setelah tumbuh 2,0% yoy pada bulan sebelumnya.

Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tercatat sebesar Rp2.260,2 triliun pada Desember 2023, tumbuh 1,5% yoy.

Sementara itu, giro rupiah tercatat sebesar Rp1.699,4 triliun atau terkontraksi 0,7% yoy pada Desember 2023, lebih dalam dari kontraksi 0,6% yoy pada bulan sebelumnya.

BI juga mencatat uang kartal yang beredar di masyarakat mencapai Rp975,9 triliun atau tumbuh 8,7% yoy, setelah tumbuh 6,3% yoy pada November 2023.

Baca Juga :  Heboh Pemalsuan QRIS Amal di Masjid, Begini kata BI

Lebih lanjut, uang kuasi alias uang milik swasta yang disimpan di perbankan dengan pangsa 43,7% dari M2, tercatat mencapai Rp3.860,6 triliun, tumbuh sebesar 5,2% yoy pada Desember 2023, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 5,0% yoy.

“Perkembangan M2 pada Desember 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus),” kata Erwin.

Dia merincikan, penyaluran kredit pada Desember 2023 tumbuh sebesar 10,3% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7% yoy.

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 6,5% yoy, setelah terkontraksi sebesar 15,0% yoy pada November 2023.

Aktiva luar negeri bersih juga tercatat tumbuh sebesar 3,6% yoy, setelah tumbuh sebesar 0,3% yoy pada bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Prabowo Minta Otoritas Keuangan Jaga Uang Rakyat
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral