HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengunduran diri Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDIP) beberapa waktu membuat heboh jagat perpolitikan di Tanah Air. Pasalnya, hengkangnya Maruar Sirait diikuti oleh 150 kader PDIP lainnya di Majalengka.
Menurut Pengamat Politik Sunano, hengkangnya mantan Ketua Taruna Merah Putih yang merupakan organisasi sayap PDIP itu menjadi pukulan telak bagi partai berlambang banteng. Dia pun menyebut, langkah serupa masih berpeluang terjadi.
“Keluarnya Maruar sirait dari PDIP sebenarnya menjadi pukulan telak bagi PDIP. Dan akan ada banyak kelompok-kelompok yang akan melakukan hal itu,” kata Nano, sapaan akrab Sunano kepada Holopis.com, Kamis (18/1).
Adapun saat ini, Nano melihat konstelasi politik sejauh ini masih terus berubah, mengikuti dinamika politik yang terjadi.
“Karena memang saya melihat hari ini masyarakat memang masih ada sebagian kecil yang kecenderungan berpindah,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Maruarar Sirait menyatakan pamit dari PDIP selepas mengunjungi markas PDIP. Ia mengembalikan KTA PDIP yang selama ini dipegangnya.
“Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal, tetap bersama PDI Perjuangan, tapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit,” kata Ara, sapaan akrab Maruarar pada Senin (15/1) lalu.
Ara diketahui pamit dari PDIP karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. Ara menilai kepuasan masyarakat kepada Jokowi masih tinggi.
“Saya percaya dan saya cocok hati saya dan nurani saya, dan Bapak Jokowi banyak memanusiakan rakyat Indonesia, dan juga kami, dan juga seperti yang saya mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Dan saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang memilih mengikuti Bapak Jokowi,” ucap Ara.