Kehadiran AI Bisa Bikin 60% Lapangan Kerja Lenyap dari Bumi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) layaknya sebuah pisau bermata dua. Sebab di samping membawa kemudahan, juga membawa petaka bagi umat manusia di muka bumi.

Sebab menurut Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), teknologi AI yang terus berkembang diiringi dengan peningkatan peluang hilangnya pekerjaan bagi kaum manusia. IMF menilai, 40% pekerjaan di seluruh dunia bisa terdampak dengan adanya peningkatan AI.

Bahkan menurut IMF, negara-negara berpendapatan tinggi akan menghadapi risiko yang lebih besar ketimbang negara-negara berkembang dan negara-negara berpendapatan rendah. Pada akhirnya, kesenjangan akan semakin memburuk karena kehadiran AI.

Oleh karena itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mendesak para pembuat kebijakan untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah keganasan AI. Meskipun di satu sisi, kehadiran AI ini dapat meningkatkan produktivitas.

“Kita berada di ambang revolusi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan pertumbuhan global, dan meningkatkan pendapatan di seluruh dunia. Namun hal ini juga dapat menggantikan lapangan kerja dan memperdalam kesenjangan,” kata Kristalina dalam laporannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (16/1).

IMF mencatat, setidaknya 60% pekerjaan di negara maju dapat terdampak dengan adanya AI. Meskipun negara-negara tersebut juga disebut bisa mendapat manfaat dari integrasi AI untuk meningkatkan produktivitas.

Namun Kristalina menilai, negara-negara berkembang dan negara-negara berpendapatan rendah secara jangka pendek, akan menghadapi lebih sedikit gangguan akibat AI.

Sebab, negara berkembang dan kelas di bawahnya tidak memiliki infrastruktur pekerja terampil untuk memanfaatkan AI, sehingga risikonya lebih rendah.

Namun tetap saja, kehadiran AI ini dapat berdampak berdampak buruk pada kesenjangan pendapatan dan kekayaan di suatu negara, serta berdampak negatif terhadap polarisasi dalam kelompok pendapatan.

“Pekerja yang dapat mengakses manfaat AI dapat meningkatkan produktivitas dan gaji mereka. Sementara mereka yang tidak dapat mengakses manfaat AI akan semakin tertinggal,” pungkas Kristalina.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral