HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tren kenaikan suku bunga di negara-negara maju, termasuk suku bunga Federal Reserve (The Fed) atau Fed Funds Rate (FFR) akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memprakirakan suku bunga Amerika Serikat (AS) itu akan mulai diturunkan pada semester II/2024. Sebab, penurunan laju inflasi di negara maju, termasuk AS terus berlanjut.

“Kemungkinan FFR akan mulai turun pada semester II yang semula kami perkirakan dua kali,” kata Perry dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (17/1).

Sejalan dengan itu, dia mengatakan tingkat imbal hasil obligasi negara maju, termasuk US Treasury tercatat telah menurun secara gradual, meskipun masih di level yang terbilang tinggi.

Hal tersebut sejalan dengan premi risiko jangka panjang terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintahan negeri Paman Sam itu.

Lebih lanjut, Perry mengatakan bahwa tren suku bunga tinggi yang memberikan tekanan penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia, termasuk ke negara Emerging Markets, termasuk Indonesia juga mulai melandai.

“Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan mengurangi pelemahan nilai tukar di Emerging Markets, termasuk Indonesia,” jelasnya.

Perry menuturkan, berbagai risiko global ke depan masih perlu untuk dicermati. Sebab dapat mempengaruhi ketidakpastian perekonomian dunia.

Beberapa risiko tersebut diantaranya berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di negara utama, serta kepastian waktu dan besarnya penurunan suku bunga moneter negara maju, khususnya FFR.