HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel menegaskan, bahwa Ideologi kekerasan bertentangan dengan peradaban umat manusia di dunia, termasuk di Indonesia.
Sebab, menurut Rycko, ideologi tersebut sama sekali tidak menghargai hak asasi manusia. Bahkan dikatakannya, ideologi kekerasan itu mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Rycko di hadapan kurang lebih 2100 Peserta yang mengikuti Pembekalan Mahasiswa KKN Reguler Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Angkatan ke-74 Tahun 2024 di Kampus UIN Alauddin Makassar.
“Bagi bangsa Indonesia, ideologi (kekerasan) ini sungguh bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Rycko dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (13/1).
Indonesia, kata dia, bisa bersatu karena adanya perbedaan. Ciri khas inilah yang perlu ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai calon generasi penerus bangsa, sehingga mereka bisa memahami betul makna kebangsaan.
“Kebangsaan merupakan suatu konsep keinginan bersatu membentuk suatu bangsa dari berbagai perbedaan,” tutur Rycko.
“Yang digarisbawahi di sini adalah perbedaan,” tegas mantan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) itu.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makasar, Hamdan Juhannis mengapresiasi kehadiran BNPT dalam memberikan pembekalan kepada para peserta KKN.
Dia berharap, pembekalan yang diberikan oleh lembaga penanggulangan terorisme itu dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kehidupan berbangsa, yang diharapakan dapat tersebar ke masyarakat.
“Kuliah tentang penguatan peran dan sentimen kewarganegaraan kita yang nantinya kita tularkan pesan pesan itu kepada masyarakat saat kita berada di lokasi (KKN),” ujar Hamdan.