HOLOPIS.COM, JAKARTA – Cahaya merupakan bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, namun penggunaan yang tidak bijak, sehingga terlalu banyak terpapar cahaya saat malam bisa memiliki dampak serius pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko kanker.
Dalam dunia kesehatan, terdapat istilah Ritme circadian, yakni siklus biologis yang mengatur tidur dan kewaspadaan. Siklus ini dapat terganggu oleh cahaya malam.
Sehingga dapat dikatakan, pemaparan cahaya malam yang terus-menerus dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormonal, yang telah terkait dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker prostat.
Perlu Sobat Holopis ketahui, terlalu banyak terpapar cahaya malam tingkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa wanita yang terpapar cahaya malam lebih lama memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Sebab, cahaya malam dapat mengganggu produksi melatonin, yakni hormon yang memiliki sifat anti-kanker dan membantu mengatur siklus tidur. Melatonin tidak hanya penting untuk tidur yang baik, tetapi juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat melindungi tubuh dari pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol.
Apabila ditarik dari keaehatan mental dan fisik, pemaparan cahaya malam juga akan meningkatkan risiko kanker. Sebab, terlalu banyak terpapar cahaya malam memicu gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.
Pada akhirnya, keseimbangan tidur yang terganggu dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker.
Selain potensi wanita yang berisiko terkena kanker payudara, pria yang terpapar cahaya malam secara terus-menerus juga memiliki risiko peningkatan kanker prostat. Sebab, gangguan ritme circadian dapat memicu ketidakseimbangan hormonal, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada prostat.
Cara Mengurangi Risiko Kanker
Untuk mengurangi risiko terpapar cahaya malam, penting untuk mengelola pencahayaan di sekitar kita. Menggunakan lampu tidur dengan cahaya lembut, dan menciptakan lingkungan tidur yang gelap dapat membantu menjaga ritme circadian dan mengurangi risiko kesehatan.
Dalam dunia yang terus terang dan terkoneksi, kesadaran akan bahaya terpapar cahaya malam menjadi krusial. Dengan mengelola pencahayaan malam dengan bijak, kita dapat melindungi ritme biologis kita dan mengurangi risiko kanker yang mungkin timbul akibat terganggunya ritme circadian.