HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan respons terkait dengan wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya kaget dengar ada wacana pemakzulan itu bergulir. Kenapa ada wacana itu di tengah pemilu, apa konsentrasinya?,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Jumat (12/1).
Menurutnya, narasi yang ditebar saat ini menunjukkan bahwa para elite sedang tidak menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik.
“Tidak dewasa, kekanak-kanakan. Tidak memberikan pendidikan politik yang baik, saya kira saya kecewa dan rakyat tentu kecewa,” ujarnya.
Kemudian, ia juga meminta semua pihak untuk tidak terpancing dengan isu-isu negatif yang disuarakan oleh elite partai.
“Harapan saya rakyat tidak terpengaruh, cuekin nanti elite itu bakal malu sendiri, oh narasi mereka tidak mempan,” tukasnya.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini menilai bahwa saat ini kinerja Presiden Joko Widodo masih sangat positif di mata rakyat. Sehingga ia tak yakin narasi pemakzulan tersebut bisa efektif berdampak.
“Kalau kita lihat data lembaga survei kelihatan kok bagaimana kepercayaan dan kepuasan publik pada kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Saya yakin publik tak terpengaruh isu murahan itu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa isu pemakzulan Presiden Jokowi muncul dan heboh usai Tim Petisi 100 diterima audiensi oleh Menko Polhukam Mahfud MD yang notabane adalah Cawapres 2024 nomor urut 03.
Dalam paparannya, Mahfud menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa mengakomodir tuntutan Petisi 100, sebab persoalan pemakzulan Presiden adalah domain dari DPR RI dan partai politik.
“Faizal dkk juga menyampaikan usulan pemakzulan presiden. Saya tidak menyatakan setuju atau tidak terhadap gagasan itu, tapi saya mempersilakan mrk untuk menyampaikannya ke Parpol dan DPR, karena institusi itu lah yang berwenang menangani usulan seperti itu, tentu dengan melalui prosedur dan memenuhi persyaratan sesuai undang-undang,” kata Mahfud dalam postingannya di Instagram @mohmahfudmd.
Semenjak itulah, narasi pemakzulan Jokowi berkembang dan ditanggapi oleh DPR RI. Salah satunya adalah Ketua DPR RI yang notabane adalah Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Ia mempersilakan tim Petisi 100 menyampaikan aspirasinya.
“Kita jalankan konstitusi sesuai dengan aturan yang ada. Jadi aspirasi silakan saja disampaikan,” ucap Puan.
Meski demikian, Puan mengingatkan agar aspirasi yang akan disampaikan tetap menjaga situasi jelang pemilu. Jangan sampai agenda pesta demokrasi terganggu.
“Tapi kita tetap menjaga situasi jelang pemilu ini tetap damai, terjaganya netralitas semua aparat penegak hukum. Kita sama-sama menjaga agar pesta demokrasi yang akan datang berjalan jujur dan adil,” ujarnya.