HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menekankan, bahwa dirinya akan memperbaiki sistem perpajakan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan melakukan ekstensifikasi atau perluasan basis data perpajakan.
“Istilahnya pembayar pajak yang sudah baik, sudah taat, jangan diperas terus. Itu sering disebut apa? Berburu di kebun binatang,” ucap Prabowo dalam Dialog Bersama Kadin, Jumat (12/1), seperti dikutip Holopis.com.
Prabowo mengungkapkan, bahwa mengejar Wajib Pajak yang sudah ada di dalam sistem, atau yang dianalogikannya sebagai ‘berburu di kebun binatang’ itu hanya akan berujung pada penggelapan pajak. Hal itu, kata dia, sudah terjadi di banyak negara.
Sehingga menurutnya, perlu dilakukan suatu terobosan agar hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.
“Jangan-jangan kalau kita memberi kemudahan kepada pengusaha-pengusaha yang benar, ini akan memacu pertumbuhan ekonomi, investasi, dan kegiatan perdagangan,” tutur Prabowo.
Ia menegaskan, bahwa pajak merupakan hal yang sangat penting bagi negara. Sehingga menurutnya, sistem perpajakan harus berjalan secara efisiens, transparansi, guna menutup lubang-lubang kebocoran.
Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan pemerintah harus memudahkan perizinan usaha. Dengan begitu, iklim bisnis bisa diperbaiki.
“Jangan orang mau dagang itu dipersulit, sekian puluh izin,” ucap Prabowo.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka juga menganalogikan hal yang sama mengenai upaya meningkatkan rasio pajak.
Ekstensifikasi pajak merupakan upaya untuk menggali potensi pajak dari subjek pajak maupun wajib pajak yang belum terdaftar dalam basis data perpajakan.
Jika basis ini membesar, maka tax ratio (perbandingan antara jumlah penerimaan pajak terhadap PDB negara) akan membaik