Advertisement
Categories: Polhukam

Mahfud MD : Tak Cukup Waktu Kalau Mau Pemakzulan Presiden Jokowi

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam RI, Mahfud MD kembali menyinggung permasalahan pemakzulan terhadap atasannya sendiri, yakni Presiden Jokowi.

Mahfud yang juga menjadi calon wakil presiden nomor urut 3 itu pun membuka pintu lebar dan mempersilahkan apabila memang ada yang berniat melakukan pemakzulan tersebut.

“Itu silakan saja kalau ada yang melakukan itu,” ucap Mahfud MD pada Rabu (10/1) seperti dikutip Holopis.com.

Mahfud yang juga mantan Hakim Konstitusi itu membeberkan poin-poin yang bisa digunakan apabila ingin melakukan pemakzulan terhadap Jokowi.

Dimana berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) untuk memakzulkan presiden apabila presiden terlibat korupsi, terlibat penyuapan, melakukan penganiayaan berat, atau kejahatan berat.

“Lalu yang keempat melanggar ideologi negara. Nah yang kelima, melanggar kepantasan, melanggar etika gitu,” terangnya.

Namun, untuk pemakzulan tersebut dikatakan Mahfud pada saat ini agak sulit dilakukan mengingat proses panjang yang harus dilalui.

“Ini semua tidak mudah, karena dia harus disampaikan ke DPR. DPR yang menuduh itu, mendakwa, melakukan impeach, impeach itu namanya pendakwaan, itu harus dilakukan minimal sepertiga anggota DPR dari 575, sepertiga berapa. Dari sepertiga ini harus dua pertiga hadir dalam sidang. Dari dua pertiga yang hadir harus dua pertiga setuju untuk pemakzulan,” terangnya.

Kemudian apabila proses di DPR itu telah selesai barulah putusannya dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk disidangkan.

“Apakah putusan DPR ini benar bahwa presiden sudah melanggar, nanti di MK sidang lagi, lama,” ujarnya.

Sementara, kata Mahfud, yang meminta agar Jokowi dimakzulkan ingin prosesnya selesai sebelum pemilu. Menurutnya, tidak akan selesai sebelum pemilu.

“Padahal ini yang menggugat-gugat ini dimakzulan sebelum pemilu. Pemilu sudah kurang 30 hari di tingkat DPR saja ndak bakal selesai untuk mencari sepertiga orang yang mengusulkan, belum lagi sidangnya, dan belum lagi dilihat koalisinya sudah lebih dari sepertiga kan yang ada di situ,” tuntasnya.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Gerindra Pastikan Presiden Prabowo Bakal Buka Suara Soal PPN 12%

Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi pro dan kontra kenaikan PPN 12% yang justru…

14 menit ago

4 Ide Outfit Couple untuk Natal Agar Kompak dan Romantis

Jika biasanya Natal identik dengan berbagai persiapan untuk dekorasi pohon natal atau rumah, Hari Raya…

14 menit ago

RESEP : Coklat Panas Rumahan, Cocok untuk Musim Hujan

Di musim hujan yang saat ini sedang melanda Indonesia memang paling nikmat jika diiringi dengan…

29 menit ago

VIRAL : Sejumlah Orang Tua Grebek Sekolah yang Diduga Gelapkan Dana PIP

Media sosial Twitter saat ini sedang dihebohkan cuplikan yang menunjukkan sekumpulan orang tua menduga bahwa…

44 menit ago

Justin Baldoni Bantah Tudingan Pelecehan Seksual, Sebut Blake Lively Bersandiwara

Dunia perfilman Hollywood saat ini sedang dihebohkan dengan skandal yang melibatkan dua nama besar yaitu…

59 menit ago

Polisi Tangkap Sopir Ugal-ugalan di Pakuwon City Surabaya, Pengaruh Alkohol, Tes Narkoba Belum Keluar

JAWA TIMUR - Sebuah aksi sopir ugal-ugalan terjadi di kawasan jalan tembusan Pakuwon City pada…

1 jam ago