HOLOPIS.COM, JAKARTA – AC Milan harus angkat koper dari Coppa Italia usai disikat Atalanta di perempat final. Pelatih Rossoneri, Stefano Pioli pun mengeluhkan keputusan wasit di laga tersebut.
Sebelumnya diketahui, pertandingan perempat final Coppa Italia antara AC Milan vs Atalanta berlangsung di Stadon San Siro, pada Kamis (11/1) dini hari tadi WIB. Skuad asuhan Stefano Pioli kandas dengan kekalahan 1-2.
Dalam pertandingannya, AC Milan sempat memimpin skor terlebih dahulu lewat gol Rafael Leao di menit 45, namun harus dibayar tak lama setelah itu oleh Atalanta melalui gol pemainnya bernama Koopmeiners.
AC Milan sejatinya tampil menekan, terlebih lagi mereka unggul jumlah pemain kartu kartu merah pemain Atalanta di babak pertama, namun selalu gagal menciptakan skor meski banyak peluang yang tercipta.
AC Milan kemudian mendapatkan malapetaka di menit 59, dimana Atalanta mendapatkan hadiah penalti dan sukses dimanfaatkan Koopmeiners menjadi gol kemenangan 1-2.
Insiden penalti itu pun disesali betul oleh AC Milan, dimana dalam tayangan ulang nampak bahwa sejatinya itu bukan lah sebuah pelanggaran.
Ada pun hal yang disesali selain itu, yakni insiden yang terjadi di detik-detik akhir pertandingan, dimana bola sundulan Carlo Simic mengenai tangan dari lawan. Tetapi, hal itu tidak dianggap pelanggaran walaupun telah dicek dalam video VAR.
“Sejujurnya sulit, banyak perdebatan tentang VAR, tapi itu bukan penalti karena pemain kami yang menguasai bola lebih dulu, karena pemain Atalanta itu terjatuh bahkan sebelum terjadi kontak. Ini malam yang negatif,” ungkap Pioli, seperti dikutip Holopis.com.
“Kami seharusnya bisa bereaksi lebih baik. Saya memahami rasa frustasi para pemain yang tertinggal 2-1 seperti itu setelah tampil baik, namun masih ada banyak waktu untuk bangkit dan kami tidak memanfaatkan peluang yang kami ciptakan,” tambahnya.
“Saya pikir kami memainkan babak pertama dengan sangat baik, pantas memimpin, dan kemudian tampil sangat naif. kami seharusnya bertahan lebih baik saat skor imbang, namun kenyataannya permainan berubah dengan tidak adanya penalti,” imbuhnya.
