HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan ucapan selamat datang untuk keluarga baru alutsista pertahanan Negara yang akan dimiliki oleh TNI AU sebagai bagian dari tambahan kekuatan sektor udara Indonesia.
“Selamat datang Rafale, TNI AU siap menerimamu untuk mengawal angkasa nusantara,” tulis Marsekal TNI Fadjar dalam siaran tertulisnya yang disebar oleh Puspenau dan dikutip Holopis.com, Rabu (10/1).
Ia menyampaikan bahwa realisasi dari penambahan alutsista TNI AU tersebut adalah hasil dari komitmen dan kerja sama antara Indonesia dengan Dassault Aviation. Dalam kontrak kerja samanya, akan hadir 18 unit pesawat jenis Rafale.
“Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menandatangani kontrak tahap ketiga pengadaan jet tempur Rafale pada 8 Januari 2024 dengan pihak Dassault Aviation sebanyak 18 unit pesawat,” terangnya.
Sekilas diketahui Sobat Holopis, bahwa Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO.
Pesawat tempur karya perusahaan penerbangan asal Prancis itu termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit. Kehadiran pesawat Rafale nantinya akan menggantikan armada BAe Hawk 100/200 yang sudah usia pakai cukup lama.
Sebelumnya pada bulan September 2022 telah dipesan sebanyak 6 unit dan pada bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Yang artinya, total 42 pesawat jet tempur Rafale yang sudah dipesan untuk memperkuat TNI Angkatan Udara di mana pesawat pertama akan tiba di Indonesia pada awal Tahun 2026 nanti.
Dengan kehadiran pesawat tempur itu, Marsekal Fadjar menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dari TNI AU, teknologi hingga teknisi perawatan yang mumpuni. Sehingga ketika semua pesawat tiba, maka siap digunakan untuk benar-benar memperkuat sistem pertahanan negara.
“Dipastikan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI Angkatan Udara sekaligus loncatan teknologi Alutsista TNI AU yang akan menjadikan TNI AU sebagai Angkatan Udara modern yang disegani di kawasan,” tuturnya.