Advertisement
Categories: Pilpres

Denny JA Anggap Anies Blunder Serang Prabowo di Debat Ketiga

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali menyampaikan bahwa negative campaign yang dilancarkan oleh Anies Baswedan terhadap Prabowo Subianto dalam debat ketiga di Istora Senayan, hari Minggu (7/1) akhir pekan lalu justru blunder.

Salah satunya adalah soal kepemilikan tanah Prabowo Subianto sebesar 340.000 hektar. Ternyata, jumlah luasan tanah yang disampikan Anies justru belum akurat kebenarannya.

“Jika Anis tidak benar-benar meyakini kebenaran data itu mengapa ia tega menggunakannya untuk menyerang Prabowo, tokoh yang berjasa kepadanya,” kata Denny JA dalam sebuah video yang dikutip Holopis.com, Rabu (10/1).

Dalam konteks politik elektoral, ia menilai bahwa sebenarnya strategi Anies kepada Prabowo justru bisa memicu turbulensi persepsi publik terhadap sosok bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

“Kultur Indonesia bahwa mayoritas publik tak suka capres yang menyerang. Hasil survei LSI Denny JA yang dikerjakan sejak tahun 2009, 60,5% dari publik luas tak menyukai capres yang menyerang,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bagaimana elektabilitas SBY pada Pilpres 2004 akibat almarhum Taufik Kiemas dengan sebutan anak kecil.

“Tahun 2004, bagaimana SBY justru naik dukungannya ketika ia diserang oleh Taufik Kiemas dengan dianggap sebagai SBY anak kecil,” jelasnya.

Begitu juga kata Denny JA ketika Ganjar Pranowo melakukan serangan narasi negatif kepada Presiden Joko Widodo, sosok yang banyak mengendorsenya dalam kancah Pilpres 2024. Yakni soal sentimen polemik putusan MK untuk syarat Capres-Cawapres yang diketuk palu oleh Anwar Usman.

Alih-alih mencari simpatik publik, justru kata Denny JA, elektabilitas Ganjar Pranowo malah merosot cukup signifikan.

“2023 tempo hari bagaimana Ganjar suaranya menurun drastis ketika Ganjar menyerang Jokowi,” paparnya.

Dengan demikian, ia menyarankan kepada semua Capres-Cawapres yang sedang berkompetisi dalam Pilpres 2024 ini, agar menghindari strategi serangan black campaign maupun negative campaign yang berlebihan seperti apa yang dilakukan Anies Baswedan dalam debat ketiga KPU kemarin.

“Begitulah kultur Indonesia,” tegasnya.

Page: 1 2

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Keluarga Nadine Chandrawinata Hiasi Pohon Natal yang Ditanam dari Kecil

Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…

12 menit ago

Indonesia Juara Umum World Pencak Silat Championship ke-20, Menpora Harap Silat Diakui IOC

Tim Pencak Silat Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum di World Pencak Silat Championship ke-20…

32 menit ago

CCTV : Parah, Pria Ini Ketahuan Curi Kado Natal Untuk Petugas Sampah

Momen Natal seharusnya menjadi hari di mana setiap orang berbuat kebaikan serta berbagi rezeki kepada…

52 menit ago

Saatnya NBA Spesial Natal Dini Hari Nanti, Simak Jadwal Tandingnya!

NBA Spesial Natal 2024  (NBA Christmas Day) akan berlangsung dalam beberapa jam ke depan mulai…

2 jam ago

Ngaku Kangen, Jerome Polin Kenang Natal Bersama Waseda Boys

Youtuber Jerome Polin mengucapkan selamat natal kepada para followersnya di Instagram dengan foto-foto suasana salju…

2 jam ago

Program Terbaru MNCTV ‘Lingkar Takdir’, Solusi Masalah Kehidupan

MNCTV kembali menghadirkan program variety show terbaru 'Lingkar Takdir' yang siap menjadi tontonan favorit para…

2 jam ago