HOLOPIS.COM, SUMBAR – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bantuan bernilai Rp 250 juta itu terdiri dari berbagai jenis yang diperlukan para pengungsi.

“BNPB memberikan dukungan penanganan darurat bencana berupa dana siap pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah dan peralatan pendukung penanganan banjir dan tanah longsor antara lain Tenda Pengungsi dua unit, Perahu Katamaran dua Unit dan Paket Sembako berjumlah 200 paket,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (8/1).

Pemberian bantuan ini dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah mengeluarkan Penetapan Status Keadaaan Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor selama 30 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024.

Pemberian dukungan dilakukan secara simbolis oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati dan diterima langsung oleh Sutan Riska selaku Bupati Dharmasraya di Kota Padang, Sumatra Barat.

Banjir Sudah Surut

Pada kesempatan berbeda, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dharmasraya Eldison mengatakan, banjir yang merendam wilayahnya sejak Sabtu (30/12) sudah berangsur surut dari beberapa hari lalu, kondisi saat ini sudah surut di semua titik.

“Alhamdulillah hari ini sudah surut,” ujar Eldison

Upaya penanganan masih dilakukan meskipun banjir sudah surut, kini BPBD dan tim gabungan beserta masyarakat bahu membahu untuk melakukan pembersihan material banjir dan longsor, personel BPBD juga melakukan pendataan kerugian dan kerusakan rumah akibat peristiwa tersebut.

“Tim masih di lokasi sekalian pendataan kerugian akibat bencana ini,” imbuhnya.

Banjir dan tanah longsor diketahui sempat melanda delapan kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Dharmasraya.

Adapun tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Koto Besar, Koro Baru, Kecamatan Pulau Punjung, Timpeh, Sitiung, Asam Jujuhan, Koto Salak. Banjir tersebut tercatat sempat merendam 1.467 rumah dan 1.809 Kepala Keluarga / 5.522 warga di tujuh kecamatan tersebut. Selain banjir, terjadi bencana tanah longsor di Kecamatan IX Koto yang berdampak pada 6 Kepala Keluarga / 18 jiwa dan 6 unit rumah warga.