HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa program bantuan sosial atau bansos merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk menangani permasalahan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Program tersebut, kata Airlangga, seiring dengan upaya pemerintah yang saat ini tengah berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia ke angka 0 persen pada tahun 2024.
“Bansos itu kriterianya adalah untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan target pemerintah kemiskinan ekstrem di akhir 2024 ini mendekati nol,” kata Airlangga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (7/1).
Mantan Menteri Perindustrian ini pun mengungkapkan, bahwa pihaknya di pemerintah pusat saat ini telah menyiapkan beberapa program untuk mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem, salah satunya penyaluran bantuan pangan berupa beras.
Tak cuma itu, upaya penurunan kemiskinan lainnya yakni dengan memberdayakan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui program bantuan modal usaha, mulai dari mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program bantuan modal lainnya yang bisa dicairkan tanpa agunan.
“Kita masih punya banyak program untuk UMKM, kita punya KUR yang besarnya Rp280 triliun, kita punya mekar dan Uni yang Rp10 juta tanpa jaminan. Demikian pula KUR bunganya 6 persen, pencairan 0 persen sampai Rp 100 juta,” bebernya.
Dia pun menegaskan, pemberian bantuan beras dan pemberdayaan UMKM tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Tanah Air.
“Oleh karena itu, tugas pemerintah daerah mendorong perekonomian masyarakat sehingga bangkit dan jumlah penerima bansos akan berkurang,” tukas Airlangga.