HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B. Ponto menyampaikan bahwa Kementerian Pertahanan tidak hanya mengantisipasi ancaman pertahanan militer saja.
“Apa yang dikerjakan Kementerian Pertahanan adalah mengantisipasi ancaman, ancaman ini ada ancaman militer dan ancaman non militer,” kata Soleman Ponto dalam diskusi bertemakan ‘Meramal Masa Depan Geo Politik dan Hankam dari Visi Misi Capres 2024’ yang diselenggarakan oleh IPI (Indonesian Public Institute) secara virtual, Jumat (5/1) seperti dikutip Holopis.com.
Dalam ancaman non militer, Soleman menyebut bahwa faktor sosial, ekonomi, budaya hingga politik juga bisa ikut menyumbang. Kebodohan adalah salah satu ancaman non militer yang dimaksud.
“Ancaman non militer misalnya kebodohan,” ujarnya.
Maka jika itu masuk dalam kategori ancaman pertahanan, maka itu bisa menjadi ruang lingkup konsentrasi Kementerian Pertahanan yang saat ini dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Termasuk juga soal ketahanan pangan. Yang mana pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, negara tengah memproyeksikan Food Estate. Bagi Soleman, ini juga masuk dalam upaya negara dalam mengantisipasi ancaman pasukan pangan nasional selain menjadi ruang kerja Kementerian Pertanian, sehingga wajar saja jika Kementerian Pertahanan juga ikut mengurusinya.
“Mengapa Food Estate kok ada di Kementerian Pertahanan, ya karena ada juga di sana, karena itu bagian dari ancaman non militer,” terangnya.
Sementara untuk ancaman pertahanan militer, Soleman Ponto menyebut bahwa ketersediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang memadai dan canggih. Sebab, sekalipun tidak ada ancaman perang dalam waktu dekat, setidaknya persiapan tetap diutamakan. Apalagi kata Soleman, paling tidak kekuatan militer bisa menjadi daya tawar bagi Indonesia dalam diplomasi dan pergaulan internasional.
“Semua badan intelijen mengatakan dalam 10 tahun ini tidak ada ancaman militer. Ketahanan militer itu soal pengaruh dunia, soal diplomasi,” tukas Soleman.
Dan ia berharap semua aspek ancaman pertahanan baik militer dan non militer bisa menjadi bagian yang dibahas oleh semua Capres-Cawapres 2024. Apalagi di dalam debat ketiga yang diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Desember 2023 nanti, tema yang diangkat KPU adalah ; Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional / Globalisasi (subtema), dan Geopolitik / Politik luar negeri (subtema).
“Modernisasi, kalau kita bicara modern ya harus modern, kita akan bertanya lagi modernisasi menurut paslon A, B dan C. Karena masing-masing mereka punya pemahaman istilah modernisasi. Jangan sampai kita hanya bicara debat kusir, masing-masing kita bicara pendapat kita sendiri,” tuturnya.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Satori (ST) menyebut semua anggota Komisi XI menerima program…
Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta…
Manchester United (MU) masih diselimuti keterpurukan, sang pelatih Ruben Amorim pun mengaku kondisi seperti ini…
Kurang tidur adalah kondisi di mana seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup atau tidur…
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan transaksi yang berhasil dibukukan pada ajang Hari Belanja…
Persebaya Surabaya akan bertandang ke markas Bali United. Meski dinilai sedikit diunggulkan karena tren positif…