HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perang Palestina dan Israel hingga saat ini masih terus berlanjut. Para selebriti Hollywood pun semakin banyak yang angkat bicara dan menentukan pilihan mereka untuk membela Palestina.
Salah satu yang menjadi pembicaraan netizen saat ini adalah penampulan berani dari anak kandung aktor Ben Affleck, Violet Affleck. Saat sedang berjalan-jalan dengan ibunya, Jennifer Garner, dengan santai ia mengenakan kaos berwarna hitam dan gambar semangka di atasnya.
Seperti diketahui, buah semangka saat ini menjadi simbol dukungan untuk Palestina, karena warnanya yang menyerupai warna bendera Palestina.
Kaos tersebut pun menunjukkan bentuk peta Israel dan ditimpa dengan warna semangka. Di mana secara tidak langsung, kaos itu menggambarkan bahwa keseluruhan Israel sebenarnya adalah Palestina.
Violet dan Jennifer sedang berkalan santai di daerah Beverly Hills untuk berbelanja. Sementara itu jika dilihat dari website penjualan kaos tersebut, 100% dari keuntungan pembelian kaos semangka itu akan diberikan kepada masyarakat Palestina.
Violet juga memasangkan kaos hitamnya dengan celana jins biru terang, dan sepatu kulit berwarna hitam.
Kaos Violet Affleck Menuai Pro dan Kontra
Pakaian putri Ben Affleck itu menuai pro dan kontra netizen internasional. Ada yang menilai bahwa ini bisa menyinggu masyarakat Yahudi, dan ada pula yang menilai bahwa Ben Affleck dan Jennifer Garner sudah mendidik anak mereka dengan baik.
Violet Affleck once again showing us how it’s done ❤️????????✊????
Protecting herself, and her community because she knows #CovidIsAirborne and #CovidIsNotOver pic.twitter.com/n5UZTf42Jw— Jess (@MeetJess) January 3, 2024
“Violet Affleck benar-benar legenda, menunjukkan dukungannya terhadap Palestina, sambil mengenakan masker. Semoga dia selalu aman, kata @JanetteStratto.
“Cara perdamaian yang aneh,” kata @zstewart1109.
“Violet menunjukkan ke kita bagaimana melakukannya, melindungi diri sendiri dan komunitasnya,” kata @meet_Jess.
Saat ini, Israel masih melanjutkan serangan mereka terhadap Gaza. Serangan di bagian selatan Gaza pun masih terus dilanjutkan. Kementrian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 125 orang meninggal dunia, dan 318 luka-luka selama 24 jam, per tanggal 4 Januari 2024 silam.