HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas angkat bicara terkait kenaikan harga salah satu komoditas pangan, yakni cabai dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan berdasarkan catatan Holopis.com, harga cabai rawit merah sempat tembus di angka Rp160,000 per kilogram (kg) di Provinsi Sulawesi Utara, pada kamis 28 Desember 2023 lalu.
Menurut Zulhas salah satu penyebab dari lonjakan harga cabai tersebut adalah iklim. Dia mengatakan, kenaikan harga yang menembus Rp100 ribu per kg itu musiman.
Hal itu sebagaimana disampaikan Zulhas saat memantau pergerakan harga pangan di Pasar Pelmerah, Tanah Abang, Jakarta Barat, pada Kamis (4/1) pagi tadi.
“Musiman, karena biasanya Desember panen kurang (karena) musim hujan, jadi harga naik,” ucap Zulhas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Meski begitu, Zulhas menegaskan harga cabai saat sudah mulai terkendali. berdasarkan pantauan pihaknya, harga cabai di Pasar Palmerah kini berkisar di angka Rp70.000/kg hingga Rp80.000/kg, turun drastis bila dibandingkan dengan harga cabai pada beberapa pekan lalu.
“Di beberapa daerah di jawa itu saja sudah Rp 40 ribuan per kilo. Sumatera juga murah sekali karena Aceh panen raya di tingkat petani Rp 15 ribu,” jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PAN itu lantas menjelaskan, bahwa penurunan harga cabai saat ini karena sejumlah daerah penghasil mulai panen, rata-rata harga berkisar di angka Rp 25.000/kg dan Rp 20.000/kg.
Adapun penyebab naiknya harga cabai tak cuma soal musim saja. Menurut Zulhas, penyebab utama kenaikan harga cabai ini masih soal logistik dan biaya transportasi.
Namun ia mengklaim, kini tengah berkoordinasi dengan sejumlah Pemerintah Daerah penghasil cabai untuk menuntaskan persoalan yang menjadi biang kerok kenaikan harga cabai itu.
“Nah memang transport-nya itu karena harus pesawat. Contohnya kalau Aceh ke sini pake bus atau truk nggak mungkin, busuk dia (cabainya),” jelasnya.