HOLOPIS.COM, JAKARTA – Momentum Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama dinilai sebagai waktu yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus mengukir harapan atas sejarah di Kementerian Agama.
Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju tersebut mengatakan, bahwa seluruh jajaran pejabat dan pegawai di Kemenag untuk senantiasa mengingat bahwa model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah (wasathiyah) antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.
“Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan pula negara agama. Di Indonesia, agama menjadi inspirasi bagi negara. Ini selaras dengan statemen pertama saya setelah diamanahi Presiden sebagai menteri,” kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (4/1).
Pesan Presiden Jokowi kepadanya adalah senantiasa menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Lantas ia pun kemudian mengenang awal dirinya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menakodai Kementerian Agama.
Di awal-awal bekerja, Yaqut yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) tersebut mencoba untuk mengenali dan mengidentifikasi sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan di Kementerian Agama. Namun ia mendapati bahwa kementerian ini memiliki satuan kerja (satker) dan ASN yang sangat besar dengan jenis layanan yang luas. Sementara saat itu, masyarakat dan ASN-nya dipusingkan dengan ratusan aplikasi yang tidak terintegrasi.
Oleh sebab itu, pada awal bekerja ia juga mendapati kementerian tersebut telah membina puluhan ribu guru yang belum S1. Saat itu, ada 50 ribu KUA yang mayoritas kondisi kantornya kurang memadai.
“Saya melihat, pada awal bertugas sebagai Menteri Agama, jika masalah kementerian ini dihamparkan di meja, maka tidak tampak ujung tepinya,” tukasnya.
Hanya saja di dalam kondisinya, identifikasi masalah yang didapat menjadi arah bagi Menag Yaqut untuk menyelesaikannya. Tiga tahun berselang, hal itu mulai tampak terselesaikan.
“Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, setelah kerja keras kita bersama, masalah-masalah di Kementerian Agama mulai terurai,” tandasnya.
Beberapa capaian itu, misalnya: pertama, Aplikasi PUSAKA telah dihadirkan. SuperApps ini mengintegrasikan berbagai aplikasi yang selama berjalan hingga ada dalam satu genggaman. “Ini menjawab kebutuhan masyarakat dan internal ASN atas layanan kementerian yang cepat, mudah, murah, pasti, dan akuntabel,” sebutnya
Kedua, Cyber Islamic University didirikan, untuk memberikan akses kepada para guru yang belum S1 dan siapa pun yang ingin belajar di perguruan tinggi secara online, di mana pun mereka berada. Saat ini sudah 3.339 mahasiswa, yang mayoritasnya guru. Mereka telah mendapatkan beasiswa S1 di Cyber Islamic University, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Page: 1 2
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih belum mengalami pergerakan…
Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2024/2025 makin nyaman dengan hadirnya layanan tambahan dari Pertamina…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jawa Barat…
Grab Indonesia dan OVO berkomitmen mendukung langkah pemerintah, dalam memberantas judi online sesuai dengan arahan…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) luncurkan logo baru, yang dirancang sesuai dengan peran kementerian yang…