HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi belanja negara di tahun 2023 telah melampaui target, yakni mencapai Rp3.121,9 triliun, atau 102 persen dari pagu anggaran di tahun 2023.
Adapun pagu anggaran belanja 2023 mulanya ditetapkan sebesar Rp3.061,2 triliun. Namun kemudian direvisi melalui Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023, menjadi Rp3.117,2 triliun.
“Jadi, (realisasi belanja) ini lebih tinggi dari APBN dan Perpres,” kata Sri Mulyani, sebagaima dikutip Holopis.com dalam konferensi pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023, Rabu (3/1).
Sri Mulyani kemudian merincikan nilai tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat (BPP) dengan realisasinya mencapai Rp 2.240,6 triliun, atau mencapai 97,3% dari target dalam Perpres 75/2023 yang sebesar Rp 2.302,5 triliun.
Jika dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya, realisasi belanja pusat pemerintah ini turun sebesar 1,7 persen.
Dari belanja BPP tersebut tersalurkan kepada belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang terealisasi sebesar Rp1.153,5 triliun, atau tumbuh sebesar 6,3 persen secara tahunan.
Sementara untuk belanja non K/L terealisasi sebesar Rp 1.087,2 triliun. Nilai belanja non K/L ini turun 9,0 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Realisasi belanja non K/L mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh harga komoditas, terutama penurunan harga minyak, sehingga belanja subsidi dan kompensasi energi terealisasi lebih rendah dari yang dianggarkan,” ujarnya.
Di sisi lain, realisasi transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp 881,3 triliun, atau 108,2 persen dari Perpres 75/2023 yang sebesar Rp 814,7 triliun. Realisasi TKD ini tercatat tumbuh sebesar 8,0 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.