HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSI ( Partai Solidaritas Indonesia) menyayangkan kondisi di Kota Tangerang yang terbilang masih belum memaknai makna toleransi secara sepenuhnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie dalam acara pertemuan dengan tokoh lintas agama di Kita Tangerang, Banten pada Selasa (2/1) mengungkapkan, masih banyak hambatan bagi kaum agama minoritas dalam membangun rumah ibadah.

“Salah satu isu yang berulang kali disebut adalah tentang kesulitan mendirikan rumah ibadah,” kata Grace Natali dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (3/1).

Grace menyebut, ada data tidak resmi yang disampaikan oleh salah tokoh lintas agama yang hadir yang menyebutkan sebagian besar rumah ibadah minoritas di Tangerang kemungkinan ilegal.

“Bahkan menurut data yang unofficial dari salah satu tokoh, jangan-jangan sebagai sebagian besar atau hampir seluruhnya dari rumah ibadah kelompok minoritas mungkin tidak punya izin karena memang begitu sulit mendapatkan izin,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Grace pun menjelaskan bahwa Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep yang ikut dalam pertemuan menjanjikan akan mengupayakan kemudahan dalam proses pembangunan rumah ibadah.

Hal tersebut ditegaskan Grace, menjadi salah satu komitmen partainya untuk terus memperjuangkan toleransi beragama di Indonesia tanpa pandang bulu.

“Kami menegaskan komitmen PSI bahwa PSI dari dulu sampai sekarang nggak berubah, akan selalu memperjuangkan agar ada kemudahan mendirikan rumah ibadah, kemudahan untuk beribadah, itu akan terus menjadi perjuangannya PSI,” tegasnya.