HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP memuji Anies Baswedan yang mulai menggunakan media sosial sebagai ajang kampanye jelang Pemilu 2024.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, kegiatan live TikTok yang digunakan sebuah strategi pendekatan yang sangat penting.
“Terkait dengan media sosial memang sangat penting, karena ini zaman baru dan artificial intelligence suatu pendekatan yang sangat penting,” kata Hasto dalam pernyataannya Selasa (2/1) yang dikutip Holopis.com.
Dengan pendekatan melalui media sosial, pria yang pernah diperiksa dalam kasus buronan Harun Masiku itu pun menganggap efektif dalam memamerkan program mereka.
“Karena bagi kami seluruh instrumen sosial media dengan kemajuan teknologi itu dipakai untuk mendekatkan dengan wong cilik, untuk mendekatkan program pemimpin dengan rakyat,” jelasnya.
Oleh karena itu, PDIP pun mengungkapkan telah mendorong Ganjar Pranowo dan Mahfud Md untuk aktif di media sosial hingga masa pemilihan di 14 Februari mendatang.
“Sehingga Pak Ganjar, Prof Mahfud, itu juga akan sangat aktif menggunakan media sosial tersebut dengan cara-cara yang positif, dengan cara-cara yang merangkul rakyat, bukan money politic,” ungkapnya.
Hasto kemudian menambahkan, PDIP memang saat ini mentargetkan meraih simpati rakyat di media sosial dengan melakukan perbincangan secara langsung.
“Untuk mendapatkan masukan-masukan dari rakyat dengan cepat sehingga tidak ada bias antara apa yang diharapkan rakyat dengan keputusan yang diambil pemimpin,” tutupnya.
Mungkin banyak yang tak sadar bahwa setiap transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), ada biaya jasa layanan…
Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan…
Sudah bukan rahasia umum bahwa ras terkuat di jalanan adalah emak-emak membawa motor.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjelaskan maksud pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk memaafkan koruptor jika…
Siapa sih yang tidak tahu dengan film asal Inggris berjudul Love Actually, yang biasanya ditonton…
Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi pro dan kontra kenaikan PPN 12% yang justru…